tag:blogger.com,1999:blog-91134318631200443512024-02-08T02:57:29.269-08:00starskustarskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-71962794394730468082012-11-21T07:23:00.001-08:002012-11-21T07:23:24.027-08:00PERKEMBANGAN BAHASA<br />
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK<br />MAKALAH<br />PERKEMBANGAN BAHASA<br /><br />
Kelompok:<br />
Lenny Vitaningsih <br />Irwan Hadi Susanto <br />
Winda Puspita Sari <br />Dian Fauziyyah <br /><br />
BAB I<br />PENDAHULUAN<br />A. Latar Belakang<br /> Setiap manusia, dalam hal ini khususnya peserta didik akan mengalami berbagai perkembangan dalam fase kehidupannya. Antara lain perkembangan biologis, perkembangan perseptual, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa dan perkembangan kemandirian.<br /> Dalam makalah ini penulis akan menjelaskan salah satu dari perkembangan-perkembangan tersebut yaitu perkembangan bahasa.<br /> Berpikir adalah daya yang paling utama dan merupakan ciri yang khas yang membedakan manusia dengan hewan. Manusia dapat berpikir karena manusia mempunyai bahasa, sedangkan hewan tidak. Bahasa hewan bukanlah bahasa seperti yang dimiliki manusia. Bahasa hewan adalah bahasa insting yang tidak perlu dipelajari dan diajarkan. Bahasa manusia adalah hasil dari kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan.<br /> Dengan bahasa manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Semua benda, nama sifat, pekerjaan, dan hal yang yang abstrak, diberi nama. Secara singkat bahasa adalah alat yang terpenting bagi manusia.<br /><br />B. Rumusan Masalah<br /> Berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:<br />1. Apa itu pengertian perkembangan bahasa?<br />2. Apa saja tugas-tugas perkembangan bahasa?<br />3. Apa saja tahap-tahap perkembangan bahasa?<br />4. Apa saja tipe-tipe perkembangan bahasa?<br />5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?<br /><br />C. Tujuan<br /> Berikut adalah tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:<br />1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa.<br />2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan bahasa.<br />3. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan bahasa.<br />4. Untuk mengetahui tipe-tipe perkembangan bahasa.<br />5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.<br /><br /><br />BAB II<br />PEMBAHASAN<br />A. Pengertian Perkembangan Bahasa<br /> Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun dengan tanda-tanda dan isyarat. <br /> Penggunaan bahasa menjadi efektif sejak seseorang memerlukan komunikasi dengan orang lain. Sejalan dengan perkembangan hubungan sosial, maka perkembangan seseorang (bayi-anak) di mulai dengan meraba (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata, menyusun kalimat sederhana, dan seterusnya melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa yang kompleks sesuai dengan tingkat perilaku sosial.<br /> Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasa. Perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6-2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun dua atau tiga kata. Berikut laju perkembangannya:<br />1. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif. Misalnya, “Ibu duduk”.<br />2. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negative. Misalnya, “Ibu tidak duduk”.<br />3. Pada usia selanjutnya anak dapat menyusun pendapat berupa keritikan (Ini jelek), keragu-raguan (mungkin), dan menarik kesimpulan analogi (Ketika anak melihat Ibunya tidur karena sakit, maka setiap dia melihat ibunya tidur dia menggap ibinya sakit).<br /><br />B. Komponen Bahasa<br /> Bahasa dapat dibagi ke dalam tiga komponen utama yaitu:<br />1. Bentuk (form) yang mencakup:<br />a. Morfologi yaitu ilmu yang membicarakan morfem dan bagaimana morfem itu dibentuk menjadi kata (Mar’at, 2001:61). Sedangkan morfem adalah bentuk linguistik yang paling kecil. Misalnya: tidur, jalan, ber-, ke-, -an, dingin dan sebagainya. <br />b. Sintaksis yaitu bagian dari tata bahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses-proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa.<br />c. Fonologi yaitu salah satu bagian dari tata bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya.<br />2. Isi (content) mencakup:<br />a. Semantik yaitu studi mengenai arti atau makna suatu perkataan atau kalimat. <br />3. Penggunaan (use) mencakup:<br />a. Pragmatik yaitu penggunaan bahasa untuk mengekspresikan intention dan agar seseorang mengerjakan sesuatu. Dalam hal ini kita melihat interaksi bahasa dan sosialisasi.<br />Semua komponen bahasa tersebut digunakan manusia untuk mencapai tujuan komunikasi tertentu seperti memperoleh informasi, menyampaikan ucapan selamat, atau merespon.<br /><br />C. Tugas-tugas Perkembangan Bahasa<br /> Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menguasai empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling barkaitan. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut :<br />1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami gerakan bahasa tubuhnya.<br />2. Pengembangan Perbendaharaan Kata. Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia pra-sekolah dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah.<br />3. Penyusunan Kata-kata Menjadi Kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai gerak tubuh untuk melengkapi cara berpikirnya. Contohnya, anak menyebut “Bola” sambil menunjuk bola itu dengan jarinya. Kalimat tunggal itu berarti “Tolong ambilkan bola untuk saya”.<br />4. Ucapan. Kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar melalui peniruan terhadap suara-suara yang didengar anak dari orang lain (terutama dari orang tuanya). Pada usia bayi, antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya. Kejelasan ucapan itu baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun.<br /><br />D. Tahap Perkembangan Bahasa Anak<br /> Perkembangan bahasa pada anak terjadi dalam beberapa tahap, sebagai berikut:<br />1. Perkembangan Bahasa Usia Bayi<br /> Pada umumnya ucapan bayi pertama kali terjadi pada usia 6 sampai 10 bulan, walaupun ada juga bayi yang memerlukan waktu yang lebih lama. Beberapa orang tua memandang bahwa permulaan perkembangan bahasa bersamaan dengan munculnya kata pertama. Seperti pada usia tiga sampai dengan enam bulan bayi mulai mengucapkan kata-kata celotehan dan nama orang-orang yang penting seperti baa, maa, paa, binatang yang akrab (puss), ucapan selamat tinggal (daaa) dan makanan (susu). Untuk melakukan hal itu dengan lancar, sangat ditentukan oleh kematangan biologis, bukan oleh kemampuan mendengar. Sebenarnya satu kata yang diucapkan seorang bayi mengandung satu kalimat sempurna. Ini disebabkan keterampilan kognitif atau linguistik bayi yang masih terbatas. Situasi tersebut diistilahkan sebagai holophrase hypothese yang berarti teori yang menganggap bahwa satu kata tunggal digunakan untuk menjelaskan suatu kalimat sempurna.<br /> Kadang-kadang anak itu memperluas (overextensions) atau mempersempit (underextensions). Memperluas (overextensions) adalah kecenderungan anak salah menggunakan kata-kata dengan memperluas makna itu sehingga mencakup benda yang tidak sesuai dengan makna kata itu. Misalnya anak menggunakan kata “mama” yang berarti ibu namun kata itu sering digunakan untuk menyebut semua wanita yang ada di sekitarnya. Mempersempit (underextensions) maksudnya makna kata terjadi ketika anak-anak gagal menggunakan suatu kata untuk menyebutkan kejadian objek yang relevan. Misalnya anak menyebutkan kata “makanan” ketika melihat nasi dan lauknya tapi tidak mengatakan demikian ketika melihat camilan. <br /> Untuk anak-anak yang menginjak umur 18-24 bulan, mereka telah memulai mengucapkan pernyataan dengan dua kata. Misalnya, “Lihat kucing!”. Untuk meyakinkan ungkapan tersebut anak-anak sering mengekspresikannya dengan bantuan bahasa isyarat seperti gerakan, suara dan konteks.<br /> Tujuan komunikasi bayi pada usia dini adalah untuk menarik perhatian orang tua dan perhatian orang lain di lingkungannya. Pada umumnya bayi menarik perhatian orang lain dengan membuat kontak mata, membunyikan ucapan dan menunjukan gerakan tangan, seperti menunjuk jari tangan.<br />2. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini<br />Ada beberapa perubahan perkembangan bahasa yang terjadi pada usia dini, diantaranya:<br />a. Berkenaan dengan fonolofi, beberapa anak usia prasekolah memiliki kesulitan dalam mengucapkan kelompok konsosnan misalnya (str dalam kata strika). Serta sulitnya mengucapkan huruf ‘r’.<br />b. Berkenaan dengan morfologi, bahwa pada kenyataannya anak-anak itu juga dapat mengembangkan ungkapannya lebih dari dua kata-kata setiap kalimatnya.<br />c. Berkenaan dengan sintaksis, bahwa anak-anak belajar dan menerapkan secara aktif aturan-aturan yang dapat ditentukan pada tingkat sintaksis. Mereka mulai tahu aturan yang kompleks tentang bagaimana kata-kata seharusnya diurutkan menurut subjek, predikat dan objeknya dalam membuat kalimat.<br />d. Berkenaan dengan semantik, bahwa begitu anak sudah mampu membuat kalimat dan sudah mampu mengembangkan makna kalimat tersebut dengan cepat. <br /> Anak belajar kata dimulai dengan anak berusia 12 bulan. Sejak usia 1 hingga 6 tahun, anak-anak belajar antara 5 sampai 8 kata setiap harinya. Setelah itu anak-anak cenderung mengalami peningkatan dengan cepat. Bahkan sejak 6 tahun, anak-anak setiap harinya mengalami peningkatan rata-rata 22 kata. <br />Perbedaan bahasa anak usia 2 dan 6 tahun :<br />1. Anak usia 6 tahun memiliki keterampilan dalam berdialog lebih baik, sehingga mampu membicarakan benda-benda yang fisikal (imaginatif).<br />2. Anak usia 6 tahun mampu menunjukan gaya bicara yang sesuai dengan situasi sosial dan dengan siapa mereka sedang berbicara. <br />3. Perkembangan Bahasa Usia Sekolah<br /> Robert E. Owens (1996) menyatakan bahwa usia-usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Bahasa kreatif anak-anak usia sekolah dapat didengar dalam bentuk nyanyian atau sajak. Seluruh perkembangan bahasa dapat mencerminkan kreativitas.<br />4. Perkembangan Membaca dan Menulis<br /> Pembaca yang terampil akan mampu membuat kesimpulan dan inferensi dari apa yang dibaca. Perlu diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan membaca pada usia dini adalah kesediaan orang tua untuk menyediakan serta menciptakan suasana yang kondusif di rumah bagi perkembangan kemampuan membaca melalui penyediaan bacaan.<br /> Owens (1996) menyatakan bahwa kemampuan membaca pada awalnya diperoleh lebih banyak melalui interaksi sosial daripada pengajaran formal. Membaca bersama-sama merupakan aktivitas yang bernilai sosial tinggi yang melibatkan secara aktif orang tua anak. Selain itu, acara televisi juga bernilai penting bagi pengembangan kemampuan anak. <br /> Anak kelas satu dan dua cenderung fokus menulis tentang dirinya sendiri, selanjutnya anak kelas tiga dan empat cenderung fokus menulisnya pada reaksi pembaca.<br /><br /> <br />E. Tipe Perkembangan Bahasa<br /> Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut:<br />1. Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).<br />2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk :<br />a. Adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari,<br />b. Critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain,<br />c. Command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman),<br />d. Questions (pertanyaan), dan<br />e. Answer (jawaban).<br /> Berbicara monolog (egocentric speech) berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak yang pada umumnya dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun, sementara yang “socialized speech” mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial (social adjustment).<br /><br />F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa <br />1. Faktor Kesehatan<br /> Apabila pada usia dua tahun pertama, anak mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya.<br />2. Intelegensi<br /> Anak yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi normal. <br />3. Status Sosial Ekonomi Keluarga<br /> Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya) atau kedua-duanya.<br />4. Jenis Kelamin<br /> Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari anak pria.<br />5. Hubungan Keluarga<br /> Proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua yang mengajar, melatih dan memberikan contoh berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak (yang penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya) akan memfasilitasi perkembangan bahasa anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat mengakibatkan anak akan mengalami kesulitan/kelambatan dalam perkembangan bahasanya.<br />6. Umur Anak<br /> Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.<br />7. Kondisi Lingkungan<br /> Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan dan daerah-daerah terpencil dan di kelompok sosial yang lain.<br />8. Kondisi Fisik<br /> Seseorang yang cacat akan terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu, tuli, gagap atau organ suara tidak sempurna akan menggangu perkembangan berkomunikasi dan tentu saja akan menggangu perkembangannya dalam berbahasa.<br />Sedangkan dalam perkembangan berbahasanya, potensi anak untuk berbicara didukung beberapa hal, diantaranya:<br />1. Kematangan alat berbicara<br />2. Kesiapan berbicara<br />3. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak<br />4. Kesempatan berlatih<br />5. Motivasi untuk belajar dan berlalih<br />6. Bimbingan<br /><br />G. Langkah-langkah untuk Membantu Perkembangan Bahasa Anak<br />1. Membaca<br /> Kegiatan ini adalah kegiatan yang paling penting yang dapat dilakukan bersama anak setiap hari. Ketika orang tua membaca, tunjuklah gambar yang ada di buku dan sebutkan nama dari gambar tersebut keras-keras. Mintalah anak untuk menunjuk gambar yang sama dengan yang ada sebutkan tadi.<br />2. Berbicaralah mengenai kegiatan sederhana yang orang tua dan anak lakukan dengan menggunakan bahasa yang sederhana.<br />3. Perkenalkan kata-kata baru pada anak setiap hari, dapat berupa nama-nama tanaman, nama hewan ataupun nama makanan yang disiapkan baginya.<br />4. Cobalah untuk tidak menyelesaikan kalimat anak.<br /> Berikan kesempatan baginya untuk menemukan sendiri kata yang tepat yang ingin dia sampaikan.<br />5. Berbicaralah pada anak setiap hari, dan pandanglah mereka ketika berbicara atau mendengarkan mereka. Biarkan mereka tahu bahwa mereka sangat penting.<br /> <br />BAB III<br />IMPLIKASI<br />A. Implikasi Perkembangan Bahasa dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar<br /> Perkembangan bahasa sangat berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Agar perkembangan bahasa anak berjalan secara optimal maka kegiatan pembelajaran harus diciptakan seefektif mungkin. Jika kegiatan pembelajaran berjalan kurang efektif, maka dapat diprediksi bahwa perkembangan bahasa anak akan terhambat.<br /> Dalam hal ini guru Sekolah Dasar sebaiknya dalam mengajar di kelas menggunakan bahasa yang sesuai dengan anak-anak atau mudah dimengerti oleh anak, jangan menggunakan bahasa orang dewasa. Misalnya dalam memberikan contoh-contoh untuk membahas pembelajaran seharusnya menggunakan contoh yang berkaitan dengan kehidupan anak. Selain itu jika guru menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan bahasa yang baik dan sesuai maka akan dicontoh oleh anak-anak dengan menggunakan bahasa yang baik dalam kehidupan sehari-harinya. Sebaliknya, jika guru menggunakan bahasa yang kasar dan tidak sopan itu pun akan dicontoh oleh anak dalam pergaulannya.<br /> Oleh karena itu, perkembangan bahasa anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya terutama guru yang dianggapnya sosok yang selalu benar. Selain itu kondisi ekonomi dan jenis kelamin mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Anak perempuan dan laki-laki akan lebih cepat anak perempuan dalam perkembangan menambah kosa-kata baru, dan anak yang tumbuh dalam kondisi ekonomi lemah dalam pergaulannya akan sering menggunakan bahasa daerah berbeda dengan anak yang tumbuh dalam keluarga dengan kondisi ekonominya tinggi akan menggunakan bahasa nasional dalam pergaulannya. Oleh sebab itu sejak dini anak harus dihadapkan pada lingkungan yang mendukung bagi perkembangan bahasa yang baik, yaitu lingkungan yang dekat dengan pendidikan.<br /> <br /> <br />DAFTAR PUSTAKA<br />Budiman, A. dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.<br />Erdiansyah, Muhammad. (2009). Perkembangan dan Pemerolehan Bahasa Anak. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/zetzue/d/22104651-Tugas-Perkembangan. [14 Pebuari 2012]<br />Hartono, A. dan Sunarto. (1995). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. <br /> <br />http://hvalmband.multiply.com/journal/item/18/Perkembangan_Bahasa.[14 Pebuari 2012]<br />Irma, Ade Suryani. (2010). Makalah Perkembangan Berbicara (Bahasa) Pada Anak-Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia: http://adeirmasuryani.wordpress.com/2010/11/29/makalah-perkembangan-bahasa-berbicara-pada-anak-usia-dini/. [14 Pebuari 2012]<br /><br />Wahab, Rochmat. (1998). Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. <br /><br />Yusuf, Syamsu LN. (2005). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.<br /><br /><br />
<br />starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-51177672968669082432012-11-21T07:12:00.002-08:002012-11-22T01:08:22.917-08:00Resume Acara Ulang Tahun Tampomas (Seni Tari, Musik, dan Peran Mahasiswa Sumedang)<b> Berkreasi Seni Memperkokoh Jati Diri</b><br />
<br />
Ulang tahun UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Tampomas (seni tari, musik, dan peran mahasiswa sumedang) yang ke 2 tahun memeriahkan suasana kampus yang biasanya terkesan sepi. Acara yang mengangkat tema “Berkreasi Seni Memperkokoh Jati Diri” ini menampilkan berbagai kreasi seni dari mahasiswa UPI Kampus Sumedang baik yang merupakan anggota UKM Tampomas maupun selaku mahasiswa.<br />
Acara tersebut sangat berkesan karena kita selaku penonton bisa tahu kegiatan seni apa saja yang dikembangkan dalam UKM Tampomas tersebut. Penonton pun terhibur dengan berbagai penampilan dari anggota tampomas. Kelebihan dari acara itu sendiri yaitu kita disuguhkan penampilan yang menggunakan alat musik khas sunda. Hal tersebut membantu menambah pengetahuan penonton bahwa alat musik khas sunda tidak hanya angklung saja tetapi ada kolintang ataupun arumba bahkan kecapi. Kalau bukan dari acara seperti ini darimana lagi kita akan tahu berbagai alat musik daerah, khususnya daerah sunda. Ini juga membantu menumbuhkan rasa bangga kita selaku orang sunda bahwa alat musik sunda itu indah didengar. Kalau sudah ada tempat yang mewadahi dan membuka jalan untuk kita mengembangkan potensi dalam memainkan alat musik daerah maka kita tidak akan melupakan berbagai alat musik daerah tersebut. <br />
Nilai lebihnya yang ditampilkan tampomas tidak hanya terpaku terhadap alat musik daerah tetapi kolaborasi yang indah dari paduan suara membuat kita tidak melupakan bahwa musik akan lebih serasi jika disandingkan dengan suara yang mengikuti iringannya. Lagu-lagu yang ditampilkannya pun lagu daerah yang kebanyakan sudah kita lupakan. Tidak hanya menampilkan kesenian daerah seperti tari, tapi tampomas juga menampilkan tarian modern dari tari pocong dan grup akustiknya. Dari hal tersebut saya bisa mengambil pesan bahwa tampomas tidak hanya mengembangkan potensi keseniaan daerah tetapi kesenian modern juga harus kita ikuti dan kembangkan supaya kita tidak ketinggalan zaman. Pesan lainnya yaitu kita bisa membawakan alat musik daerah seperti mereka, asalkan kita rajin dalam mempelajarinya, dan ada banyak harapan baik kedepannya dengan peringatan hari jadi tampomas yang kedua ini. Serta dengan keinginan yang kuat kita bisa berkembang pesat dalam mendalami sesuatu hal, seperti UKM Tampomas ini yang perkembangannya begitu terasa sekali.<br />
Dibalik kelebihan pasti ada kekurangan, menurut saya acara tersebut kurang tersusun rapid an tidak adanya kerjasama yang lebih dari penampil hiburan dan pembawa acara, hal ini terlihat ketika pembawa acara harus selalu menanyakan kesiapan penampil sebelum mereka dipanggil kedepan pentas. Kemudian kurang adanya susunan acara yang tepat dari penampilan hiburan tersebut karena seharusnya penampilan yang kocak seperti “Tari Pocong” tidak cocok ditampilkan sebelum penampilan yang sendu seperti “Lagu Bunda” yang dibawakan secara akustik, sehingga kita kurang bisa menghayati pesan yang disampaikan lagunya karena masih terhibur oleh penampilan kocak sebelumnya. Karena banyaknya sambutan yang disampaikan membuat penonton keburu bosan menunggu-nunggu acara intinya jadi menurut saya sebaiknya acaranya di selang hiburan lalu sambutan kemudian hiburan lagi. Setelah itu baru dilaksanakan acara inti yang kemudian disambut oleh penampilan yang paling heboh dan menarik dalam hiburan tersebut.<br />
Namun lebih dari itu semua acaranya berjalan lancar dan sukses serta mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak. Selamat ulang tahun Tampomas, semoga semakin bertambah kreatifitasnya dalam berkarya seni.<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Saristarskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-53886951223085940252012-11-21T07:04:00.001-08:002012-11-21T07:04:30.373-08:00Guru Sebagai Pekerjaan ProfesiBAB I<br />PENDAHULUAN<br />A. Latar Belakang<br /> Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.<br /> Dalam pendidikan selalu ada unsur pendidik dan peserta didik. Pendidik dalam pendidikan jalur formal yaitu guru. Guru sebagai pemangku tanggung jawab dalam proses pembelajaran harus mengerti dan memahami bagaimana berprilaku sebagai contoh untuk anak didiknya. Oleh karena itu guru yang diciptakan harus dari pendidikan keguruan tertentu.<br />Pekerjaan menjadi seorang guru itu bukan hanya sekedar bekerja, namun guru itu sebagai pekerjaan profesi. Untuk itu makalah ini membahas mengenai “Guru sebagai Pekerjaan Profesi”.<br /><br />B. Rumusan Masalah<br /> Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:<br />1. Apa itu profesi guru?<br />2. Bagaimana syarat untuk mencetak profesi guru?<br />3. Apa saja cakupan dalam kode etik guru Indonesia?<br /><br />C. Tujuan<br /> Sedangkan tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:<br />1. Untuk mengetahui pengertian profesi guru.<br />2. Untuk mengetahui syarat untuk mencetak profesi guru.<br />3. Untuk mengetahui cakupan dalam kode etik guru Indonesia.<br /><br />BAB II<br />ISI<br />A. Pengertian Guru dan Profesi<br /> Guru merupakan unsur yang harus ada dalam suatu proses pendidikan. Menurut Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 bab I, menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. <br /> Jika mengacu kepada pengertian guru menurut Undang-Undang tersebut berarti guru termasuk kepada jenis pendidik profesional karena ada hanya pada pendidikan jalur formal, dan diemban karena jabatan yang diterimanya.<br /> Sedangkan menurut Sanusi dalam buku Udin Syaefudin (2008 : 6) pengertian profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Suatu profesi tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang yang tidak dilatih dan disiapkan untuk suatu profesi tersebut. Maksud dari keahlian tersebut didapat dari sebuah profesionalisasi yang dilakukan baik sebelum ataupun sesudah seseorang menjalani profesi tersebut.<br /> Dalam bukunya Udin Syaefudin (2008 : 7) menjelaskan bahwa: Profesi pada hakikatnya merupakan suatu pekerjaan tertentu yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa sehingga meyakinkan dan memperoleh kepercayaan pihak yang yang memerlukan. <br /> Setelah mengetahui pengertian dari profesi kita bisa membedakan profesi dan pekerjaan. Pekerjaan itu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil berupa materi, sedangkan profesi kegiatan yang dilakukan dengan persyaratan dan kualifikasi khusus untuk mendapatkan suatu pengakuan.<br /><br />B. Pengertian Profesi Guru<br /> Menurut Makagiansar, M. (1996) dalam www.sarjanaku.com, profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu.<br /> Dari penjelasan diatas dipaparkan jelas bahwa guru sebagai pekerjaan profesi itu harus menempuh pendidikan keguruan tertentu terlebih dahulu, serta dalam pelaksanaan profesinya guru harus mengabdi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa memperhitungkan imbalan materi.<br /><br />C. Syarat untuk Mencetak Profesi Guru<br /> Menurut salah satu sumber yaitu dosen Pedagogik Ali Sudin (23 Mei 2012) menjelaskan bahwa guru termasuk pekerjaan profesi karena telah memenuhi persyaratan suatu profesi, syarat yang telah dipenuhi keguruan yaitu:<br />1. Ada lembaga formal yang meluluskan/memproduksi.<br />Lembaga formalnya berupa LPTK (Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan).<br />2. Adanya organisasi profesi.<br />Organisasi profesi guru yaitu PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang berfungsi sebagai pengontrol jalannya proses dan cara kerja guru.<br />3. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, sikap dan cara kerja.<br />Keguruan mempunyai kode etik tersendiri yaitu kode etik guru Indonesia. <br /><br />D. Cakupan dalam Kode Etik Guru Indonesia<br /> Kode etik ini bertujuan untuk menjamin agar tugas-tugas keprofesian guru dapat terlaksanakan sebagaimana seharusnya, serta untuk melindungi kepentingan semua pihak. Kode etik ini akan menjadi pegangan guru dalam bertindak sehingga mampu menjungjung martabat, wibawa, visi, dan misinya sebagai guru.<br /> Dalam kode etik guru Indonesia tertera berbagai hal yang memaparkan kemampuan yang harus dimiliki, berupa kemampuan pribadi yang mencakup sehat jasmani dan rohani, kemampuan akademis mencakup keilmuan dan materi, serta keamampuan kemasyarakatan mencakup eksistensi sebagai pengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut kode etik guru Indonesia:<br />Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggungjawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya derngan memedomani dasar-dasar sebagai berikut.<br />1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.<br />2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.<br />3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.<br />4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.<br />5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.<br />6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.<br />7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.<br />8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.<br />9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.<br />Sumber: AD/ART PGRI (1994)<br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br />A. Kesimpulan<br />Dari pembahasan makalah ini penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:<br />1. Profesi guru adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu.<br />2. Syarat untuk mencetak profesi guru:<br />a. Ada lembaga formal yang meluluskan/memproduksi.<br />b. Adanya organisasi profesi.<br />c. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, sikap dan cara kerja.<br />3. Cakupan dalam kode etik guru Indonesia berupa kemampuan pribadi yang mencakup sehat jasmani dan rohani, kemampuan akademis mencakup keilmuan dan materi, serta keamampuan kemasyarakatan mencakup eksistensi sebagai pengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.<br /><br />4. Saran<br />Guru itu bukan hanya sebagai pekerjaan biasa, namun guru adalah pekerjaan profesi yang harus diemban tanpa pamrih. Menurut penulis untuk menjadi guru yang profesional maka guru tersebut harus memahami dan mengamalkan apa yang tertera dalam kode etik guru Indonesia.<br /><br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />………..... (2012). Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan. [ 19 Juni 2012]<br />……………. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. [Online]. Tersedia: http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf. [19 Juni 2012].<br />Syaefudin, Udin Saud. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.<br />Syaripudin, Tatang dan Kurniasih. 2009. Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.<br />Yasin, Sanjaya. (2011). Makalah Profesi Guru. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/01/makalah-profesi-guru.html. [19 Juni 2012].<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Saristarskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-45435742450359440082012-11-21T06:48:00.003-08:002012-11-21T06:52:44.825-08:00Biografi Tokoh Sufi Rabi’ah Al-Adawiyah Tokoh sufi perempuan yang terkenal yaitu Rabiah Al-Adawiyah. Nama lengkapnya yaitu Ummu al-Khair bin Isma’il Al-Adawiyah Al-Qisysyiyah. Beliau diberi nama Rabi’ah karena merupakan anak perempuan keempat dari empat bersaudara. Rabiah dilahirkan dari pasangan suami istri yang hidup miskin bahkan Rabi’ah pun dilahirkan tanpa adanya lampu penerangan. Rabi’ah lahir di kota Basrah, Iraq pada tahun 94 H. Beliau poun wafat di kota Basrah, Iraq tahun 185 H.<br /> Namun ketika ayahnya meninggal Rabi’ah Al-Adawiyah terpaksa harus terpisah dari keluarganya karena kehidupan ekonomi yang semakin menghimpit. Karena kehidupan yang miskin itulah, sehingga memaksa Rabi'ah untuk hidup sebagai hamba sahaya dengan berbagai macam penderitaan yang dialami silih berganti. Disamping sebagai hamba sahaya, beliau mempunyai kepandaian memainkan alat musik. <br />Kehidupan Rabi’ah Al-Adawiyah sebagai hamba sahaya yang selalu dikekang dan diperas oleh majikannya, membuat Rabi'ah selalu berdo'a kepada Allah SWT untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Dengan penderitaan yang dialami ini, Rabi'ah tidak menyia-nyiakan waktu luangnya untuk berdo'a baik itu pagi, siang dan malam hari. <br /> Rabi’ah Al-Adawiyah selalu memanjatkan do'a, setiap hari amalan ibadah yang dilakukan Rabi'ah semakin meningkat seperti dengan memperbanyak taubat, dzikir, puasa serta menjalankan shalat siang dan malam.Beliau melaksanakan shalat sampai meneteskan air mata, karena merasa rindu kepada Allah SWT. Lama-kelamaan saat majikannya mendengar rintihan Rabiah Al-Adawiyah saat berdoa, majikannya melihat ada cahaya yang menerangi bilik Rabi’ah saat beliau berdoa di malam hari. Hal ini yang membuat majikannya merasa bahwa Rabi’ah adalah kekasih Allah. Dari kejadian itu Rabi’ah dibebaskan majikannya bahkan diberi pilihan, yaitu mendapatkan semua harta majikannya atau kembali ke kota kelahirannya. Karena Rabi’ah hidup untuk menjauh dari kekayaan dan kesenangan dunia maka beliau memilih untuk kembali ke kotanya untuk menjadi sufi dan mendekatkan diri dengan Allah.<br />Aliran sufi yang diajarkan Rabi’ah Al-Adawiyah yaitu pelopor tasawuf mahabbah, yaitu penyerahan diri total kepada “kekasih” (Allah). Hakekat tasawufnya adalah habbul-ilāh (mencintai Allah SWT). Ibadah yang ia lakukan bukan terdorong oleh rasa takut akan siksa neraka atau rasa penuh harap akan pahala atau surga, melainkan semata-mata terdorong oleh rasa rindu pada Tuhan untuk menyelami keindahan–Nya yang azali. Mahabbah Rabiah merupakan versi baru dalam masalah ubudiyah kedekatan pada Tuhan. Perkembangan ajarannya selama kurun waktu 713-801 M.<br /> Rabiah adalah seorang zahidah sejati. Memeluk erat kemiskinan demi cintanya pada Allah. Lebih memilih hidup dalam kesederhanaan. Definisi cinta menurut Rabiah adalah cinta seorang hamba kepada Allah Tuhannya. Ia mengajarakan bahwa yang pertama, cinta itu harus menutup yang lain, selain Sang Kekasih atau Yang Dicinta, yaitu bahwa seorang sufi harus memalingkan punggungnya dari masalah dunia serta segala daya tariknya. Sedangkan yang kedua, ia mengajarkan bahwa cinta tersebut yang langsung ditujukan kepada Allah dan mengesampingkan yang lainnya, harus tidak ada pamrih sama sekali. Ia harus tidak mengharapkan balasan apa-apa. Dengan Cinta yang demikian itu, setelah melewati tahap-tahap sebelumnya, seorang sufi mampu meraih ma’rifat sufistik dari “hati yang telah dipenuhi oleh rahmat-Nya”. Pengetahuan itu datang langsung sebagai pemberian dari Allah dan dari ma’rifat inilah akan mendahului perenungan terhadap Esensi Allah tanpa hijab. Rabiah merupakan orang pertama yang membawa ajaran cinta sebagai sumber keberagamaan dalam sejarah tradisi sufi Islam.<br />Ada beberapa pokok pikiran pada diri Rabi'ah, diantaranya adalah:<br />hidup atas dasar zuhud, dan mengisinya dengan selalu beribadah kepada Allah SWT serta menjadikan Allah tumpuan cintanya, sebagaimana yang beliau katakan,<br />"Aku tinggalkan cintanya Laila dan Su'da mengasing diri<br />Dan kembali bersama rumahku yang pertama. Dengan berbagai kerinduan mengimbauku, Tempat-tempat kerinduan cinta abadi".<br /> Selain itu cinta Rabi'ah Al-Adawiyah adalah cinta abadi kepada Tuhan yang melebihi segala yang ada, cinta abadi yang tidak takut pada apapun walau pada neraka sekalipun. pernyataan Rabi'ah Al-Adawiyah yang terkenal ialah,<br />"Kujadikan Engkau teman percakapan hatiku, Tubuh kasarku biar bercakap dengan insani. Jasadku biar bercengkrama dengan tulangku, Isi hati hanyalah tetap pada-Mu jua..."<br />Ibadah yang Rabi'ah Al-Adawiyah tegakkan baik siang dan malam, semata-mata karena cintanya kepada Allah SWT. Sebagaimana pernyataannya,<br />"Sekiranya aku beribadah kepada Engkau Karena takut akan siksa neraka, Biarkanlah neraka itu bersamaku. Dan jika aku beribadah karena mengharap surga, Maka jauhkanlah surga itu dariku. Tetapi bila aku beribadah karena cinta semata, Maka limpahkan lah keindahan-Mu selalu..."<br /> <br />Sumber:<br />http://break-angel.blogspot.com/2010/05/cinta-abadi-rabiah-al-adawiyah-seri.html<br />http://cerekaduniaakhirat.blogspot.com<br />http://darisrajih.wordpress.com<br />http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/753<br />http://muftiramdlani.wordpress.com/2010/12/25/kisah-sufi-perempuan-pertama-rabiah-al-adawiyah-mahabbah/<br />http://naanaaolayforever.wordpress.com/2011/05/12/mengenal-sosok-rabiah-al-adawiyah/#_ftn2<br />
<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Saristarskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-53155768455912581862012-11-21T06:48:00.002-08:002012-11-21T06:49:44.507-08:00Resensi Artikel Pendidikan Agama di Keluarga dalam Upaya Membina Pribadi AnakJudul Buku : Jurnal Mimbar Pendidikan Dasar<br />
Judul Artikel : Pendidikan Agama di Keluarga dalam Upaya Membina Pribadi Anak<br />
Nama Penulis : Ani Nur Aeni<br />
Tahun Penerbitan : 2011<br />
Nama Penerbit : Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang<br />
Jumlah Halaman : i-iv dan 1-7 halaman<br />
<br />
<b> Membina Pribadi Anak dengan Dasar Pendidikan Agama </b><b>di Keluarga</b><br />
Sekarang ini banyak kabar di media massa yang memberitakan mengenai berbagai prilaku yang menyimpang dari norma agama. Ironisanya perilaku menyimpang ini dilakukan oleh berbagai kalangan, baik anak-anak maupun dewasa, pejabat maupun kaum melarat, orang-orang terpelajar maupun yang tidak terpelajar, bahkan pegawai pemerintahan serta pendidik pun melakukan perilaku menyimpang tersebut. Berikut ini beberapa perilaku menyimpang yang dilakukan berbagai kaum yang disayangkan akan status sosialnya, diantaranya:<br />
1. Pegawai PNS Kecamatan Pakuan Ratu, Wayakanan (39 tahun), ditangkap polisi karena memperkosa pembantu rumah tangganya (17 tahun). (detik informatika: 2011)<br />
2. Di Bandung siswi SMA kelas tiga (15 tahun) ditangkap tanpa busana disebuah hotel karena sedang melakukan perbuatan mesum dengan dua pacarnya. (detik informatika: 2011)<br />
3. Guru SMP Negeri 2 Pamekasan dipecat karena berfoto bugil dengan pria selingkuhannya. (detik informatika: 2011)<br />
4. Di tahun 1990 ada 80 remaja usia 14-24 hamil sebelum nikah. (Anclok: 2005)<br />
5. Penelitian di Menado menemukan dari 663 orang ternyata 473 yang hamil sebelum menikah (291 orang berusia 14-19 tahun, 345 orang berusia 20-24 tahun).<br />
6. Lembaga Family Health International melaporkan hasil surveynya menunjukan bahwa 54% remaja kota Bandung, 52% remaja kota Medan, Jakarta 51%, dan Surabaya 47% pernah berhubungan seks.<br />
Berita-berita tersebut menjadi bukti betapa bejadnya akhlak yang terjadi dewasa ini. Orang-orang yang melakukan tindakan menyimpang tersebut secara sensus agama ternyata beragama Islam. Islam sendiri berasal dari tiga kata yaitu, salam (kedamaian), salama (keselamatan), dan aslama (berserah diri) yang seharusnya memberikan keselamatan serta kedamaian bagi pemeluknya, namun kenyataannya pemeluknya hanya memeluk Islam secara formalitas tidak dihayati serta tidak diamalkan seruan kebaikan serta jalan keselamatan bagi pemeluknya, hal ini yang membuat pemeluknya tidak merasa mendapat kedamaian dan keselamatan.<br />
Hal-hal tersebut yang menjadi dasar penulis untuk menulis mengenai solusi untuk mengatasi masalah norma agama ini. Tentunya menyelamatkan perilaku pribadi ini tidak bisa dilakukian secara cepat, namun pembinaan perilaku anak ini harus dilakukan secara berkelanjutan baik di keluarga, sekolah dan masyarakat. Pembinaan itu diawali dengan pentingnya menanamkan pendidikan agama khususnya akhlak yang baik bagi anak di keluarga. Dengan mengajarkan serta memberikan contoh-contoh perilaku baik bagi anak.<br />
Tentunya kredibilitas penulis tidak diragukan lagi dalam tulisan ini. Penulis mampu mengangkat permasalahan yang orang-orang anggap tidak terlalu penting bagi pembentukan pribadi anak. Namun penulis mengangkat berbagai permasalahan yang berhubungan dengan penyimpangan agama dan sosial serta mampu mencari dan memberi solusi akan hal-hal yang menyebabkan perilaku menyimpang tersebut, yaitu masalah kurangnya pendidikan agama bagi anak di keluarga.<br />
Setiap anak dilahirkan dalam fitrah Islam, artinya dalam pikirannya telah siap diajarkan Islam sebagai agamanya, tentunya ini akan berlangsung apabila tidak ada halangan hawa nafsu dari dirinya. Fitrah sendiri artinya yaitu kesucian dalam jasmani dan rohani (menurut Al-Auzi).<br />
Namun yang menjadikan anak itu muslim ataupun kafir yaitu orang tuanya. Oleh karena itu anak yang dibesarkan di lingkungan yang muslim maka akan tumbuh menjadi pribadi muslim yang baik.<br />
Perkembangan agama pada anak terjadi dari sejak kecil, bahkan saat di dalam kandungan pun anak sudah mulai belajar yaitu dari menyimak apa yang orang tuanya katakan serta menyimak kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang tuanya. Perkembangan keagamaan pada anak terjadi pada beberapa fase, diantaranya:<br />
1. Masa Kanak-Kanak sampai Anak Masa Sekolah (± 0-12 tahun)<br />
Anak mulai mengenal kata Allah karena orang tuanya sering mengucapkannya. Anak mulai menyimak dan memperhatikan perilaku serta ucapan orang tuanya kemudian menirukannya tanpa tahu itu perbuatan benar atau salah. Oleh karena itu pada masa ini keadaan orang tua dalam kehidupan mereka sehari-hari sangat berperan besar dalam pembinaan kepribadian anak, khususnya pembinaan pendidikan agama. Pada masa memasuki sekolah anak-anak biasanya lebih senang dengan kegiatan keagamaan yang menyertakan dirinya untuk ikut berperan. Contohnya saat shalat berjama’ah baik di masjid ataupun dirumahnya. Pertumbuhan agama ini tidak terjadi secara sekaligus tetapi melalui tahapan yang harus dilalui anak, yaitu dimulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.<br />
2. Masa Remaja sampai Akhir Remaja (± 13-21 tahun)<br />
Memasuki masa remaja anak mulai merasakan berbagai goncangan. Karena pada masa anak-anak mereka hanya merasakan ketenangan serta belum banyak persoalan yang harus mereka hadapi. Goncangan emosi ini terjadi karena pertumbuhan jasmani yang secara cepat berubah, ini menimbulkan kecemasan, serta kekhawatiran yang berlebih. Bahkan menimbulkan kepercayaan kepada agama semakin pudar , namun ada pula remaja yang semakin banyak masalah merasa semakin membutuhkan agama.<br />
Pada masa akhir remaja anak sudah mulai mendekati kesempurnaan, baik dari cara berfikir yang matang serta mesara tubuh dan fisiknya sudah berfungsi dengan baik. Namun pada masa ini anak mulai memperhatikan pertentangan antara nilai-nilai agama serta perbuatan yang terjadi di masyarakat.<br />
Semua masalah diatas akan anak hadapi, oleh karena itu pendidikan agama di keluarga sangat penting. Dengan memperlihatkan pembiasaan dan latihan-latihan perbuatan baik, akan menuntun anak untuk tetap melakukan segala sesuatu dengan pertimbangan agama. Bentuk pendidikan dan latihan yang baik bagi anak diantaranya:<br />
a. Tanamkan akidah yang baik pada anak<br />
b. Ciptakan iklim religius dalam keluarga<br />
c. Lakukan ibadah secara bersama<br />
d. Perbanyak referensi keagamaan<br />
e. Lakukan kontrol untuk setiap anggota keluarga<br />
f. Berikan contol teladan yang baik<br />
g. Jalankan fungsi dan peran keluarga dengan sebenar-benarnya<br />
Adapun dalam pemberian pembiasaan berprilaku muslim pada anak setidaknya harus menunjang sepuluh karakter yang harus melekat pada pribadi muslim sesungguhnya (dalam Pangeras 2008), yaitu:<br />
a. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)<br />
b. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)<br />
c. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)<br />
d. Qowiyyul Jismi (kekuatan jasmani)<br />
e. Mutsaqqoful Fikri (intelek dalam berfikir)<br />
f. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)<br />
g. Harishun Ala Waqtihi (pandai menjaga waktu)<br />
h. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam sesuatu urusan)<br />
i. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)<br />
j. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)<br />
Jika dari sejak kecil anak ditanamkan sesuai pribadi muslim maka tidak akan ada perilaku menyimpang norma agama. Tetapi dalam pemberian pendidikan agamanya pun anak harus dibiasakan mengamalkan kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam agamanya, agama bukan hanya dijadikan formalitas semata tetapi dihayati dalam kehidupannya.<br />
Disini penulis tidak hanya memberikan berbagai masalah tetapi juga memberikan berbagai solusinya. Tulisan ini penulis buat dari hasil pengamatan dari berbagai media masa serta dari hasil referensi beberapa buku penunjang. Kata-kata yang digunakan penulis dalam tulisan ini bersifat lebih membuka wawasan baru bagi pembacanya. Buku ini cocok dibaca oleh guru serta calon guru Sekolah Dasar, oleh dosen dan para orang tua, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai penulis. Penulis memberikan contoh-contoh baru yang lebih mendalami suasana keagamaan dalam memberikan pendidikan agama pada anak khususnya diawali dikeluarga.<br />
Sedangkan saran saya mengenai keseluruhan buku diantaranya:<br />
1. Cover:<br />
Seharusnya lambang UPI sesuai dengan yang sebenarnya, serta foto kampusnya lebih baik diperlihatkan dari depan. Namun penggunaan warnanya sudah sesuai tidak terlalu mencolok.<br />
2. Kata pengantar:<br />
Kata pengantarnya sudah mencapai beberapa aspek yaitu rasa syukur kepada Allah, isinya mencakup apa saja, serta permohonan kritikan dan saran yang membangun.<br />
3. Konten tulisan:<br />
Konten tulisan yang digunakan belum terlalu baik, karena banyaknya pemenggalan kata yang tidak seharunya, tidak lengkapnya penulisan kata, adanya kalimat yang tidak memakai tanda titik, serta penggunaan bahasa yang tidak sesuai EYD.<br />
4. Kualitas kertas:<br />
Kualitas kertasnya menggunakan kualitas yang baik<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Sari starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-84579730103914414692012-11-21T06:40:00.002-08:002012-11-21T07:28:01.564-08:00Makalah Kajian Ayat Al-Maidah 67-68BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
A. Latar Belakang<br />
Seperti nabi dan rasul yang sebelumnya, Nabi Muhammad juga diberikan irhasat (pertanda) akan datangnya seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat muslim telah dikisahkan dalam beberapan kitab suci ajaran samawi, kemudian dikisahkan pula terjadi pertanda pada masa Nabi Muhammad dalam kandungan, masa kecil dan remaja. Kemudian Nabi Muhammad diyakini diberikan mukjizat selama kenabiannya.<br />
Dalam syariat Islam, mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al-Qur'an, karena pada masa itu bangsa Arab memiliki kebudayaan sastra yang cukup tinggi dan Muhammad sendiri adalah orang yang buta huruf, dan diyakini oleh umat muslim mustahil Al-Quran dikarang olehnya. Selain itu, Nabi Muhammad juga diyakini pula oleh umat Islam pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj dalam waktu tidak sampai satu hari. Kemampuan lain yang dimiliki Nabi Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketauhidan. Nabi Muhammad diberikan amanat dan perintah untuk menyampaikan ajaran agama sesuai dengan kitab-kitab Allah khususnya Al-Quran.<br />
Al-Quran adalah firman Allah SWT. Muncul dari zat-Nya dalam bentuk perkataan yang tidak dapat digambarkan. Diturunkan kepada Rasul-Nya dalam bentuk wahyu. Orang-orang mukmin mengimaninya dengan keimanan yang sebenar-benarnya. Mereka beriman tanpa keraguan, bahwa Al-Quran adalah firman Allah dengan sebenarnya dari Allah SWT. Barang siapa mendengarnya dan menganggap sebagai perkataan manusia, maka ia telah kafir.<br />
Mempelajari isi kandungan ayat-ayat Al-Quran akan membuat kita semakin bisa memahami bagaimana menjalani kehidupan yang dianjurkan dan sesuai dengan tuntunan Allah SWT. serta menambah pandangan dan wawasan baru tentang isi kandungan Al-Quran. <br />
Untuk itu penulis akan membahas mengenai isi kandungan salah satu surah dalam Al-Quran, khususnya surah Al-Maidah ayat 67-68. Ayat ini membahas mengenai amanat yang harus dilaksanakan oleh Nabi Muhammad serta perintah untuk Ahli Kitab agar menyebarkan agama Islam sesuai kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT. Namun dalam kenyataannya banyak yang salah mengartikan isi kandungan ayat ini serta tidak menggunakan kitab-kitab Allah ini sebagai acuan menyampaikan ajaran agama. Oleh karena itu penulis akan membahas dimulai dari asbabun nuzulnya sampai hikmah yang dapat diambil dari ayat ini.<br />
<br />
B. Analisis Masalah<br />
Adapun masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:<br />
1. Bagaimana asbabun nuzul surah Al-Maidah ayat 67-68?<br />
2. Bagaimana isi kandungan surah Al-Maidah ayat 67-68?<br />
3. Apa kaitan surah Al-Maidah ayat 67-68 dengan bidang pendidikan?<br />
4. Apa hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Maidah ayat 67-68?<br />
<br />
C. Tujuan<br />
Adapun tujuan yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:<br />
1. Untuk mengetahui asbabun nuzul surah Al-Maidah ayat 67-68.<br />
2. Untuk mengetahui isi kandungan surah Al-Maidah ayat 67-68.<br />
3. Untuk mengetahuikaitan surah Al-Maidah ayat 67-68 dengan bidang pendidikan.<br />
4. Untuk mengetahui hikmah yang dapat diambil dari surah Al-Maidah ayat 67-68.<br />
<br />
BAB II<br />
ISI DAN PEMBAHASAN<br />
A. Ayat dan Terjemahan<br />
1. Surat Al-Ma’idah ayat 67<br />
Artinya :<i> “Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”</i><br />
2. Surah Al-Ma’idah ayat 68<br />
Artinya : <i>‘Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang kafir itu.’</i><br />
<br />
B. Asbabul Nujul<br />
Ayat ini turun karena pada saat itu orang Yahudi menunjukan watak mereka yang lebih keji dari watak yang dijelaskan pada ayat sebelumnya. Watak yang keji itu yaitu menuduh Allah SWT. bersikap kikir, tidak bisa mengampuni dosa dan sebagainya. Allah juga mengungkapkan bahwa mereka berwatak seperti itu karena telah menyimpang dari tuntunan kitab Allah, sehingga mereka tidak menyadari perbuatan mereka yang keji.<br />
Kemudian di dalam ayat-ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw, agar menyampaikan wahyu yang telah diterima dengan tidak perlu menghiraukan sikap orang-orang Yahudi yang memusuhinya, bahkan Nabi Muhammad saw, diperintahkan mengajak mereka untuk kembali kepada tuntunan kitab Taurat, Injil, dan Al-Quran, agar mereka kembali menjadi orang yang beragama tauhid dan menempuh jalan yang benar sesuai tuntunan dari nabi-nabi yang diutus sebelumnya.<br />
1. Surah Al-Ma’idah ayat 67<br />
Abu Syekh menjelaskan keterangan dari Hasan, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk membawa risalah-Nya hal ini membuatku merasa susah. Dan aku telah mengetahui bahwa orang-orang pasti akan mendustakan diriku. Akhirnya Allah memberikan ultimatum kepadaku, apakah aku menyampaikannya ataukah Dia akan mengazabku’.<br />
Kemudian Allah menurunkan ayat, <br />
Artinya: <i>“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang tidak diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.”’</i> (Q.S. Al-Maidah 67). <br />
Ada tiga hadits yang menceritakan riwayat Nabi Muhammad saat turunnya surah Al-Maidah ayat 67-68, yaitu:<br />
a) Riwayat yang diceritakan Ibnu Abu Hatim yang menjelaskan keterangan dari Mujahid yang menceritakan,<i> “Tatkala ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya, ‘Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu..’</i> (Q.S. Al-Maidah 67) <i>Nabi saw. berkata, ‘Wahai Tuhanku! Apakah yang harus aku perbuat sedangkan diriku ini seorang diri dan mereka orang-orang banyak yang berada di sekitarku.’ Kemudian turunlah ayat, ‘Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang menjadi perintah-Ku itu, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah/amanat-Nya.’”</i> (Q.S. Al-Maidah 67).<br />
b) Riwayat yang diceritakan Hakim dan Tirmizi yang menjelaskan keterangan sebuah hadis dari Siti Aisyah r.a. Siti Aisyah telah berkata, <i>“Tersebutlah bahwa Nabi saw. selalu berada dalam kawalan ketat, sehingga turunlah ayat, ‘Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia’ </i>(Q.S. Al-Maidah 67). Kemudian setelah ayat itu turun maka beliau keluar menampakkan kepalanya dari dalam mesjid Quba seraya berseru, <i>‘Hai manusia! Pergilah kamu sekalian, sesungguhnya Allah telah memelihara diriku.’ Hadis ini menunjukkan bahwa ayat tersebut turun di malam hari ketika Rasulullah sedang berbaring di atas tempat tidurnya.”</i><br />
c) Riwayat yang diceritakan Imam Thabrani menjelaskan keterangan dari Abu Said Al-Khudri yang menceritakan, <i>“Paman Nabi yaitu Abbas r.a. termasuk orang-orang yang menjaga beliau. Tatkala turun ayat, ‘Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.’ </i>(Q.S. Al-Maidah 67), ia langsung meninggalkan tugas jaganya itu.<i>” Imam Thabrani menjelaskan keterangan pula dari Ishmah bin Malik Al-Khuthami yang menceritakan bahwa pada suatu malam kami sedang menjaga Rasulullah saw. kemudian pada malam itu juga turunlah ayat, “Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.” </i>(Q.S. Al-Maidah 67) setelah itu pengawalan terhadap diri beliau ditiadakan.<br />
d) Riwayat yang diceritakan Ibnu Hibban yang menjelaskan keterangan dalam kitab Shahih dari Abu Hurairah r.a. Abu Hurairah mengatakan, <i>“Jika kami berada dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah saw. kami berikan buat beliau pohon yang paling besar dan paling rindang untuk tempat berteduh beliau. Kemudian pada suatu ketika beliau berteduh di bawah sebuah pohon dan menggantungkan pedangnya di pohon itu. Tiba-tiba datang seorang lelaki mengambil pedangnya lalu lelaki itu berkata, ‘Hai Muhammad! Siapakah yang bisa mencegah diriku terhadapmu?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Hanya Allah yang bisa mencegahmu dariku. Sekarang letakkanlah pedangmu!’ Kemudian lelaki itu pun meletakkan pedangnya lalu turunlah ayat, ‘Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.’” </i>(Q.S. Al-Maidah 67).<br />
2. Surah Al-Ma’idah ayat 68<br />
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, <i>“Rafi’, Salam bin Misykum dan Malik bin Shaif datang kepada Nabi saw., lalu mereka berkata, ‘Hai Muhammad! Bukankah engkau mengaku bahwa engkau adalah pengikut agama Ibrahim dan engkau beriman (pula) kepada Alkitab yang berada pada kami?’ Nabi saw. menjawab, ‘Benar, akan tetapi kamu telah membuat-buat bidah dan ingkar terhadap apa yang dimuat di dalam Alkitab itu, kemudian kamu menjelaskannya kepada umat manusia.’ Jawab mereka, ‘Sesungguhnya kami hanyalah mengamalkan apa yang ada pada tangan kami (Alkitab), dan sesungguhnya kami berada pada jalan hidayah dan kebenaran.’ Setelah itu Allah menurunkan ayat, ‘Hai Ahli Kitab! Kamu tidak dipandang beragama sedikit pun...’”</i> (Q.S. Al-Maidah 68).<br />
<br />
C. Tafsir<br />
Ayat-ayat yang mendukung tentang seruan untuk mengajarkan kitab Allah, khususnya Al-Quran oleh Nabi Muhammad saw.:<br />
1. Hadits riwayat Ibnu Mardawiah dan Diya’<br />
Diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih dan Diya’ dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan pada masa permulaan Islam dan masa permulaan Rasul diperintahkan Allah melakukan dakwah secara umum. Sebagian ahli tafsir memandang, bahwa perintah Allah kepada Rasul untuk melakukan dakwah tersebut secara khusus yaitu terhadap Ahli Kitab dan yang harus disampaikan itu ialah yang dikandung oleh ayat berikut ini. Selanjutnya menurut Ibnu Mardawaih, Ibnu Abbas berkata: ‘Rasulullah ditanya, “Ayat manakah yang turun dari langit yang sangat berat bagimu?” Rasulullah berkata, ‘Aku sedang berada di Mina pada suatu musim, sedang orang-orang musyrik Arab dan masyarakat awam berkumpul pada musim tersebut. Maka datanglah kepadaku Jibril membacakan ayat ini. ’Kata Nabi’, Lantas aku berdiri di Aqabah lalu menyeru, ‘Wahai sekalian manusia siapakah di antaramu yang menolong aku untuk menyampaikan amanat-amanat Tuhanku dan kamu akan memperoleh surga. Hai sekalian manusia katakanlah tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku (Muhammad) adalah utusan Allah kepadamu niscaya kamu akan berbahagia selamat senantiasa dan kamu memperoleh surga.’” Kata Nabi, “Tidak ada seorang pun baik laki-laki maupun perempuan, baik hamba sahaya perempuan dan anak-anak kecil, melainkan semua mereka itu melempariku dengan tanah dan batu sambil berteriak, “Pendusta yang murtad!” Kemudian muncullah seseorang dan berkata, “Hai Muhammad, jika engkau Rasulullah maka sudah sampailah waktunya engkau mendoakan kecelakaan atas mereka itu sebagaimana Nabi Nuh mendoakan kecelakaan atas kaumnya.” Maka berkata Rasulullah saw., “Hai Tuhanku, beri petunjuklah kaumku ini, karena mereka tidak mengetahui dan tolonglah aku supaya mereka mengikuti ajakan-ajakanku agar mereka taat kepadamu.” Kemudian datanglah Abbas paman Rasul menolongnya dan mengusir orang-orang itu.” (Rasyid Rida, Aal-Manar, juz 6, hal. 467)<br />
2. Isi kandungan surah Al-Maidah ayat 68<br />
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. supaya mengatakan kepada Ahli Kitab bahwa mereka itu tidak dapat dipandang sebagai orang yang beragama selagi mereka tidak menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan ajaran-ajaran yang telah Allah turunkan kepada Muhammad yaitu Al-Quran, karena kalau mereka menegakkan ajaran Taurat dan Injil tentulah tidak ada golongan yang mereka musuhi dan mereka laknati. Sedangkan kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Daud as., kitab Injil kepada Nabi Isa as. <br />
Ayat ini menganjurka kepada Nabi Muhammad agar tidak perlu takut untuk menghadapi gangguan dari mereka dalam membentangkan rahasia dan keburukan tingkah laku mereka karena Allah menjamin akan memelihara Nabi Muhammad dari gangguan baik masa sebelum hijrah oleh kafir Quraisy maupun sesudah hijrah oleh orang Yahudi. Segala yang Allah turunkan kepada Muhammad adalah amanat-Nya dianggap sama dengan tidak menyampaikan sama sekali. Demikian kerasnya peringatan Tuhan kepada Nabi Muhammad, ini menunjukan bahwa amanat ini benar-benar kewajiban Rasul. Ancaman terhadap penyembunyian sebagai amanat Allah sama kerasnya dengan ancaman terhadap sikap seseorang yang beriman kepada sebagian rasul-rasul saja dan beriman kepada sebagian ayat-ayat Al-Quran saja.<br />
a. Firman Allah SWT tentang ancaman bagi orang-orang yang menyembunyikan amanat Allah SWT:<br />
Artinya: <i>“Sesungguhnya orang-orang yang mnyembunyikan apa yang Kami turunkanberupa keterangan-keterangan (yang jelas)dan petunjuk, setelah Kami menerangkankepada manusiadalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”</i> (Q.S. Al-Baqarah ayat 159)<br />
Sehubungan dengan ancaman Al-Quran ini, Nabi Muhammad bersabda mengancam orang-orang yang menyembunyikan ilmu pengetahuan:<br />
Artinya: <i>“barangsiapa kepadanya ditanyakan tenteang sesuatu ilmu pengetahuan lalu disembunyikan maka ia akan dikekang pada hari kiamat dengan kekangan dari neraka”.</i> (H.R. Abu daud, Tarmizi dari Abu Hurairah)<br />
b. Surah Al-Hijr ayat 94<br />
Artinya:<i> “Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyik”</i><br />
Selanjutnya pada akhir ayat ini Allah melarang Nabi Muhammad berduka cita terhadap orang-orang kafir yang tidak menyambut seruannya agar mereka beriman kepada Al-Quran.<br />
<br />
D. Kaitan dengan Bidang Pendidikan<br />
Terdapat beberapa makna yang bisa kita ambil dalam surah Al-Maidah ayat 67-68. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik harus menerapkan isi kandungan ayat ini dalam proses pembelajaran sehari-hari. Hendaknya kita sebagai pendidik bisa mendidik bukan hanya mengajarkan materi pembelajaran, karena mendidik lebih susah daripada mengajar. Sebagai pendidik yang baik seharusnya kita mampu menyampaikan amanat inti dari setiap materi pembelajaran sehingga terjadi perubahan sikap dan sifat siswa kearah yang lebih baik. Karena yang menjadi kewajiban inti kita yaitu menyampaikan dan mendorong siswa mengaplikasikan amanat itu agar bisa menjadi pribadi siswa yang baik.<br />
Seorang pendidik yang baik pun hendaknya tidak menunda-nunda amanat dalam pelajaran yang harus disampaikan, karena sesungguhnya Allah SWT. tidak menyukai orang yang menunda-nunda penyampaian amanat yang baik.<br />
Jangankan Ahli Kitab yang harus mengajarkan agama sesuai kitab-kitab Allah SWT. kita pun selaku calon pendidik harus mengacu pada buku pedoman pengajaran dan tutunan yang benar dan baik. Karena jika kita asal-asalan dalam memilih pedoman pengajaran maka tujuan pembelajaran yang sempurna dan berhasil tisak dapat terlaksanakan.<br />
Bagi seorang pendidik hendaklah bersikap sabar dan tawakal dalam mendidik anak didiknya, karena seberat apapun rintangan yang kita dapatkan Allah akan memudahkan jalan jika kita memang mempunyai niat yang baik dalam mengajar siswa. Serta jangan takut akan rintangan dari orang-orang yang kafir karena selalu ada Allah yang akan melindungi kita, selama kita tetap mempertahankan ajaran dan berada dijalan-Nya.<br />
<br />
E. Hikmah yang dapat Diambil<br />
Dari pembahasan mengenai kajian surat Al-Maidah ayat 67-68, penulis mendapat beberapa hikmah yang dapat diambil untuk pembelajaran kedepannya, diantaranya:<br />
1. Mengetahui isi kandungan, makna, serta hikmah surah Al-Maidah ayat 67-68.<br />
2. Selalu mengutamakan menyampaikan amanat dari apapun karena Allah mengancam dengan berat siapapun yang menyembunyikan amanat.<br />
3. Tidak boleh menunda-nunda dalam menyampaikan amanat karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang menyegerakan menyampaikan amanat.<br />
4. Dalam menyebarkan agama Islam hendaknya berpendoman kepada kitab-kitab Allah jangan hanya dari penafsiran dan pengetahuan manusia semata.<br />
5. Dalam menyebarkan agama atau pelajaran kita hendaknya jangan takut dan bersedih hati terhadap orang-orang kafir karena sesungguhnya ada zat yang melindungi kita. Seperti dalam hadits Rasulullah berikut:<br />
Artinya: <i>“jangan takut dan janganlah bersedih sesungguhnya Allah bersama kita.”</i><br />
6. Jika kita tunduk dan patuh terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT maka kehidupan kita akan selamat dunia akhirat.<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad<br />
http://users6.nofeehost.com/Al-Quranonline/Al-<br />
http://quran.com/15\<br />
Quran_AsbabunNuzul.asp?pageno=4&SuratKe=5#67<br />
Tafsir Al-Quran dan Terjemahannya Jilid 2<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Sari starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-15695386052638654212012-11-16T11:48:00.001-08:002012-11-16T11:48:26.487-08:00C e m b u r u<div style="text-align: center;">
Sang mentari kini telah digantikan rembulan<br />Walau tak menampakkan diri <br />Karna ganasnya awan hitam yang membelenggunya<br />Kau sang mentariku<br />Kau sang rembulanku<br />Dan cemburu sang awan hitam yang selalu menyelimutiku<br />Karna kau sang pujaan hati t`lah nampak<br />Melawan kobaran api cemburu<br />Yang tak pernah lelah membakarku</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Oleh Winda Puspita Sari</div>
starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-10139600045800501562012-11-16T11:46:00.004-08:002012-11-16T11:46:28.665-08:00Atas Nama-MuYa Allah<br />
Hamba memang secuil debu dimata-Mu<br />Ya Allah<br />Betapa besar kasih-Mu<br />Ya Allah <br />Sudikah Kau dengarku?<br />Ya Allah <br />Malam saksi doa hamba-Mu<br /><br />Ya Allah<br />Hamba ingin dia . . .<br />Dia yang dihatiku adalah . . .<br />Dia yang Kau hidupkan tulang rusuknya bagiku<br />Dia yang halalkan aku tuk mengabdi<br />Dia yang Kau beri aku jalan surga-Mu<br />Dia yang selalu kupinta pada-Mu<br />Dia yang ku titipkan pada-Mu hingga hari esok<br /><br />Ya Allah<br />Aku mencintainya atas nama-Mu<br />Aku mencintainya karna sujudku pada-Mu<br />Aku mencintainya karna Kau Tuhannya<br /><br />Ya Allah <br />Jangan Kau tawarkan madu lain<br />Jangan Kau berikan dia padanya<br />Karna aku ingin dia bukan dia<br />
<br />
Oleh Winda Puspita Saristarskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-85042943012047508872012-11-16T11:42:00.002-08:002012-11-16T11:42:56.037-08:00D i l e m a<span style="font-family: inherit;">Ada gejolak di hati</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Ada debaran di jantung</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Begitu menikam seakan ingin menelan penuh ambisi</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Pelan-pelan menyayat empedu memuntahkan pahitnya dilema</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Harapan itu bagai digantung di tiang perapian</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Semakin ambisi ku gapai semakin meraung sang raja merah</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Apa aku harus hangus jika ingin membuainya sepanjang nafas?</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Atau....</span><br />
<span style="font-family: inherit;">Apa aku harus pasrah menelan gumpalan tanah liat yang begitu pahit namun menjanjikan daging-daging baru?</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Ya Allah dilema ini seakan ingin meledak menandingi dentuman meriam</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Hati dan jiwa t`lah terpatri dalam-dalam untuk yang lain</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Tapi apa harus hangus dahulu?</span><br style="font-family: inherit;" /><span style="font-family: inherit;">Adakah petunjuk lain hingga tak perlu ku tunggu tubuh ini terpelanting ke penjuru arah?</span><br /><br /><br /><br />3 Juli 2011<br />
Winda Puspita sari<br /><br />starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-63957114817564898562012-11-16T11:38:00.003-08:002012-11-16T12:14:59.159-08:00Menyayangi Kelinci<div style="text-align: center;">
<br />
Ketika Andi ulang tahun yang kesembilan ayahnya membelikaan Andi dua ekor kelinci. Ayahnya berpesan agar Andi merawat kelinci-kelincinya dengan baik. Ayah andi berkata “Andi, kelinci ini hadiah ulang tahun kamu, Ayah membelikannya supaya kamu bisa belajar merawat hewan peliharaan. Jaga baik-baik kelincinya iya!” Andi pun menjawab “Iya ayah, Andi akan belajar merawatnya, terima kasih ayah.” Kelinci itu pun Andi simpan di kandangnya.<br />
Setiap pulang sekolah sampai sore Andi rajin merawat dan bermain dengan kelincinya. Bahkan dia memberi nama kelincinya itu, “Kamu aku beri nama manis karena bulu kamu putih bersih,, nah kalau kamu aku beri nama belang karena bulu kamu warnanya coklat dan putih.” sambil mengelus kedua kelincinya. Biasanya dia mengajak kelincinya bermain di halaman rumahnya, kemudian setelah sore hari dia memasukkan lagi kelincinya ke kandang tanpa lupa memberi makan kelincinya. Dia juga sering mengajak teman-temannya untuk bermain bersama kelinci di rumahnya hingga sore hari. Setelah malam tiba dia pun belajar kemudian tidur agar besok tidak kesiangan sekolah. Namun, lama-lama Andi malas merawat dan bermain dengan kelincinya. Bahkan yang selalu memberi makan kelincinya ibunya, itu pun kalau ibunya tidak sibuk mengurus rumah. Kandang kelincinya pun tidak pernah Andi bersihkan lagi.<br />
Suatu hari setelah pulang sekolah Andi mengajak teman-temannya bermain kelereng di halaman rumahnya. Karena malas memberi makan kelincinya, maka Andi mengeluarkan kelinci dari kandangnya sambil berkata, “Manis, belang kalian cari rumput-rumput saja sendiri di halaman rumahku, nanti kalau sudah kenyang kembali lagi ke kandang kalian.” kelinci-kelinci itu pun berlarian senang keluar kandangnya yang bau dan kotor.<br />
Karena sudah kelaparan kelinci-kelinci itu pun berlarian mencari makanan dan minum. Andi dan temannya yang sedang bermain kelereng merasa terganggu oleh kelinci yang berlarian kesana-kesini, sehingga dia melempari kelincinya dengan kelereng. Namun Yanto temannya melarangnya “Andi sudah jangan dilempari kelereng, kasihan kelincinya.” Andi pun menjawab, “ Aaahh sudah biarkan saja, salah siapa mengganggu kita sedang bermain.” Yanto pun membela kelinci Andi itu, “Tapi kan kelinci itu tidak mengerti kalau mereka mengganggu, mungkin kelinci itu kelaparan.” Andi dan teman-temannya pun melanjutkan bermain kelereng sampai sore hari. Setelah sore hari mereka pulang ke rumahnya masing-masing dan Andi pun masuk ke rumah, dan sore itu Andi lupa memasukkan kelincinya ke kandangnya lagi.<br />
Pagi harinya ayah Andi bertanya tentang kelinci-kelinci Andi, “Andi, apa kamu tidak lupa merawat kelinci setiap hari?” Andi pun menjawab dan berbohong “Iya ayah, Andi selalu merawatnya.” lalu dia berangkat ke sekolah. Siangnya sepulang dari sekolah Andi teringat ucapan ayahnya tentang kelincinya, lalu dia bergegas melihat kelinci ke kandangnya. Namun setelah dilihat ternyata kelincinya tidak ada di kandangnya. Dia bertanya kepada ibunya “Ibu kelinci-kelinci Andi kemana?” ibunya pun menjawab “Ibu tidak tau nak, apa kemarin kamu sudah memasukkannya ke kandang lagi?” Andi pun tersadar kalau dia lupa memasukkan kelincinya, dia bergegas keluar rumah untuk mencari kelincinya.<br />
Setelah berjalan melewati beberapa rumah Andi melihat kedua kelincinya di halaman rumah Dinda sedang memakan wortel yang diberikan Dinda. Andi meendekatinya dan berkata “Dinda itu kan kelinciku kenapa ada di rumahmu?” Dinda menjawabnya “Ohh jadi ini kelinci kamu Andi? Kemarin sore aku melihat kelinci-kelinci ini sedang memakan rumput di depan rumahku, jadi aku membanya masuk dan memberinya makan.” Dinda pun berkata lagi, “Kenapa kelinci ini kabur dari rumah kamu?” Andi menjelaskan kejadian kemarin sore. “Ooohh pantas saja kelinci kamu pergi, karena kelaparan dan karena kamu malas memberinya makan serta membersihkan kandangnya. Kelinci kan juga makhluk hidup Andi, harus dirawat dan jangan sampai kelaparan. Apalagi kandangnya jangan sampai kotor supaya kelinci ini bisa betah bermain di kandangnya. Andi mendengarkan saran Dinda dan berkata “Iya Dinda sekarang aku mengerti kalau kita harus benar-benar merawat dan menyayangi binatang peliharaan kita. Terima kasih iya Dinda sudah merawat kelinciku dari kemarin sore.” Dinda memberikan kelinci itu pada Andi “Iya Andi sama-sama, sekarang kamu bawa pulang kelincimu dan rawat dengan baik jangan sampai malas lagi iya.”<br />
Andi pulang ke rumahnya dan memberi kelincinya makan serta dia membersihkan kandangnya. Sorenya dia berkata pada ayahnya kalau tadi pagi dia berbohong berkata selalu rajin merawat kelincinya dan menceritakan kejadian hilangnya kelinci hadiah dari ayahnya itu. Ayahnya pun berkata, “Naah setelah kejadian ini Andi jangan malas lagi merawat kelinci-kelinci kamu, karena kan kamu sudah berjanji akan merawat kelinci dan berarti itu sudah menjadi tanggung jawab kamu untuk merawatnya.” Andi mendengarkan perkataan ayahnya dan berkata “Iya ayah mulai sekarang Andi akan rajin merawatnya. Ayahnya berkata lagi, ”Nanti ayah dan ibu membantu kamu merawatnya iya nak.” Dari sejak itu Andi tidak malas lagi merawat kelinci-kelincinya, dan dia pun sangat menyayangi kelincinya itu.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Oleh Winda Puspita Sari</div>
starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-41466724838881092172012-11-16T11:31:00.000-08:002012-11-16T11:32:22.098-08:00Artikel Pendidikan dan Calon Pendidik di Indonesia<div style="text-align: justify;">
Semakin majunya zaman seharusnya perkembangan pendidikan Indonesia lebih berkualitas. Kualitas itu ditunjang baik oleh sumber daya manusianya maupun oleh fasilitas yang memadai. Sayangnya sampai sekarang kualitas tenaga pendidik maupun fasilitasnya belum sepenuhnya memuaskan. Belum memuaskan baik bagi tenaga pengajarnya maupun bagi yang mendapat pengajarannya. Banyak contoh yang menunjukan kualitas pendidikan belum sepenuhnya terpenuhi. Contoh tersebut bisa kita di sekolah-sekolah yang sulit terjangkau atau bisa dikatakan di daerah terpencil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah yang berada di daerah pedesaan atau yang sulit dijangkau oleh transportasi biasanya dari segi fasilitas penunjang pengajaran tidak begitu memadai. Bahkan tidak hanya di daerah pedesaan saja, tetapi di daerah perkotaan pun masih ada saja sekolah yang kekurangan fasilitas belajar. Seperti masih minimnya buku penunjang pembelajaran, tempat duduk, sampai ruangan belajar yang belum memadai karena kerusakan dan sebagainya. Ini berpengaruh besar bagi kelancaran proses pengajaran. Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan hal semacam ini, karena dana sumbangan yang berupa Biaya Operasional Sekolah sampai sekarang masih ada saja yang belum jelas kemana perginya.<br />
Sumber daya manusianya pun ikut berperan penting bagi kualitas pendidikan Indonesia. Contohnya saja masih belum meratanya pembagian jumlah pengajar di seluruh Indonesia. Kebanyakan sekolah yang terpencil kekurangan tenaga pengajar, sedangkan sekolah yang berada di kota dan mudah dilalui ada saja yang kelebihan tenaga pengajar. Ini pula harus menjadi perhatian penting bagi kita. Padahal jika dilihat dari tujuan utama pengajar adalah memdidik serta menyampaikan ilmu yang telah ia dapatkan. Ini disebabkan karna kurangnya perhatian pemerintah pada sekolah yang terpencil. Pengalaman, wawasan luas, serta kreativitas kecakapan tenaga pendidik perlu juga menjadi penunjang dalam peningkatan pendidikan ini. Memang tidak diragukan jika tenaga-tenaga pengajar di Indonesia banyak yang kualitas pengajarannya diperhitungkan karena cara mengajar serta wawasannya luas.<br />
Jika fasilitas serta pemerataan tenaga pengajar dan wawasan pendukungnya luas maka tidak diragukan lagi mutu pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Apalagi jiga di dukung oleh semangat dari yang mencari pengajarannya, karena semangat itu akan membuat mereka semakin ingin belajar dan belajar lebih banyak lagi. Serta membuat mereka bisa membanggakan Indonesia dari segi kualitas pendidikan. Masih banyak waktu untuk merubah semua itu. Asal ada tekad yang kuat dari kita semua untuk mencapai semuanya.<br />
Untuk masalah kurangnya wawasan serta kreativitas tenaga pendidik bias saja diatasi dari awal. Tekad kuat untuk menjadi tenaga pengajar harus dimulai dari awal kita memilih perkuliahan yang menjurus ke tenaga kependidikan. Tidak mudah pula menjadi tenaga pendidik yang sesuai harapan dan dan kemampuannya benar-benar menjanjikan. Sedangkan dunia pendidikan mengharapkan tenaga pendidik yang berkompetensi dan berwawasan luas. Sehingga bisa menghasilkan putra bangsa yang membanggakan.<br />
Tekad sudah bulat untuk ikut terjun dalam dunia pendidikan berarti segala perubahan kearah yang positif akan kita lakukan untuk menjadi tenaga pendidik yang benar. Jika keyakinan sudah pasti maka perubahan dimulai dari awal memasuki perkuliahan. Dari sini kita harus harus berusaha mengembangkan kreativitas serta kemampuan kita untuk menjadi tenaga pendidik yang bermutu. Karena kreativitas serta wawasan luas tenaga pendidik menunjang keberhasilan pendidikan di Indonesia.<br />
Apa yang kita dapatkan semasa perkuliahan dan apa yang kita lakukan dilapangan pada saat memasuki dunia pendidikan yang sebenarnya akan menjadi tolak ukur penilaian orang. Oleh karena itu, jika kita sudah diterima disuatu Universitas beban berat menanti kita saat kita berhasil menyelesaikan pendidikan disana. Beban berat itu berupa tanggungjawab besar untuk menjadi orang yang berwawasan dan berkompetensi. Beban lainnya yaitu kita diberi kewajiban untuk menjaga nama baik almamater. Tidak sulit menjaga nama baik almamater selama kita masih berada di tempat yang benar. Masa-masa dunia perkuliahan itu kita akan diajarkan bagaimana menjadi pendidik yang baik.<br />
Untuk mencapai dua tujuan diatas bisa kita lakukan dengan langkah yang beriringan. Banyak cara untuk mewujudkan mahasiswa yang berkreativitas tinggi. Seperti diadakannya kegiatan di luar jam perkuliahan. Kegiatan-kegiatan mahasiswa itu diadakan sesuai keterampilan yang dimiliki. Dalam kegiatan itu kita bisa bebas berkreativitas, dengan begitu potensi yang dimiliki mahasiswa bisa disalurkan dengan benar. Dalam kegiatan ini juga kita bisa saling bertukar pemikiran positif yang membangun. Selain itu kita bisa saling meningkatkan kerjasama dan solidaritas yang harus tetap berkembang. Kegiatan itu tidak hanya yang melibatkan antar mahasiswa tetapi juga menciptakan kegiatan yang melibatkan masyarakat luar.<br />
Kegiatan keagamaan juga dapat memacu akhlak yang baik. Dalam kegiatan ini mahasiswa sama-sama membangun akhlak dan sifat yang baik menurut tuntutan agamanya. Karena orang yang lebih dekat dengan agama lebih bisa mengontrol sifat dan tingkah laku yang baik. Jika akhlak mahasiswa sudah tertanam dengan baik maka saat memasuki dunia pendidikan yang sebenarnya dapat lebih menerima apa yang kita dapatkan. Kegiatan keagamaan yang berupa acara ceramah akbar tentang akhlak. Kebetulan sekarang kita sedang menjalankan ibadah puasa kegiatan buka bersama bisa menjadi acara menarik untuk saling bersilaturahmi. Selai itu acara yang melibatkan masyarakat luar yaitu diadakannya acara bakti sosial atau acara berbuka bersama anak-anak yatim.<br />
Hal lain yang bisa menambah wawasan serta kreativitas mahasiswa yaitu dengan bayaknya waktu untuk kuliah lapangan. Dengan begitu kita bisa mengerti berbagai macam kondisi lapangan saat kita harus berbakti untuk negeri ini. Karena kondisi lapangan itu ada yang sesuai kemampuan kita ada yang tidak. Jika kita masih asing dengan kondisi lapangan maka masa untuk beradaptasi dengan baik membutuhkan waktu yang lama. Maka kuliah lapangan dapat membantu kita mempelajari kondisi-kondisi yang sebelumnya belum pernah kita jumpai. Caranya bisa dengan ikut berbakti di sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar. Atau dengan saling berbagi pengalaman antar mahasiswa dalam hal mengenal kondisi lapangan. Itu semua bisa dilakukan sejak awal memasuki perkuliahan. Semua itu membuat mahasiswa ikut berperan bukan dalam hal teori namun aplikasi secara nyata.</div>
starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-54154379238300335232012-11-16T11:08:00.002-08:002012-11-16T11:32:43.374-08:00Artikel Remaja Nakal?? Jangan!!<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dewasa ini, berbagai kenakalan remaja di Indonesia semakin tak terbendung lagi. Kenakalannya sekarang semakin sulit dikendalikan. Banyak penyimpangan yang dahulu dianggap tabu namun sekarang sering remaja lakukan. Kenakalan seperti merokok usia dini, bentrok antar pelajar, menggunakan narkoba, bahkan seks bebas yang telah menjadi kebutuhan sehari-hari para pelajar.<br />
Rokok sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok remaja. Ada yang menjadikan rokok sebagai penghasil inspirasi, bahkan rokok sebagai penghilang stress. Padahal kita semua tahu kalau bahaya rokok itu berbagai penyakit mematikan namun, para remaja masih saja mengganggapnya teman hidup.<br />
Bahaya akibat rokok bahkan sudah terdapat pada bungkus rokoknya namun, tetap saja hal itu tidak dihiraukan para perokok. Bahkan jenis kanker yang dihasilkan akibat rokok mencapai 17 jenis kanker. Suatu sumber bahkan menyebutkan kematian akibat rokok 20 kali kematian akibat narkoba. Merokok memendekkan umur 21 tahun, artinya seorang yang tidak merokok diharapkan hidup 83 tahun namun, orang yang sama akan hidup 62 tahun bila dia merokok. Satu dari empat perokok mati premature (dini/muda). <br />
Hindarilah rokok sebisa mungkin karena hanya kenikmatan sesaat yang kita rasakan dan hanya bahaya seumur hidup yang kita dapatkan. Namun, jika masyarakat Indonesia tidak mengkonsumsi rokok berarti pendapatan yang masuk kas negara berkurang, karena pajak terbesar yang masuk ke Indonesia sebagian besar dari produksi rokok. Meskipun begitu jangan sampai membuat kita mengkonsumsi rokok terlalu banyak hanya untuk membuat kas negara penuh, karena Indonesia tidak hanya mempunyai pabrik rokok tetapi masih banyak pabrik lain yang menghasilkan pajak untuk negara. <br />
Selain rokok bentrokan antar pelajar pun semakin merajalela. Masalah sepele pun bisa menjadi rumit, karena mereka selalu menghadapi suatu masalah dengan emosi tidak dengan hati ataupun kesabaran. Selain itu, masalah seseorang pun bisa melibatkan satu sekolahan jika mereka hanya memendam amarah saja. Jika kita perhatikan, apakah manfaat dari bentrokan tersebut selain hanya demi memuaskan dendam yang tidak berarti? Maka, selaku remaja yang masih mempunyai hati dan kesabaran apa susahnya jika kita menyelesaikan masalah dengan baik-baik.<br />
Masalah lain dari kenakalan remaja zaman sekarang yaitu penggunaan narkoba yang semakin mewabah. Bagi mereka yang menggunakan obat-obatan terlarang, hidup itu tidak sempurna tanpa memakai narkoba. Bila memakai narkoba secara berlebihan maka akan menyebabkan keacanduan terhadap narkoba. Suatu sumber menyebutkan bahwa jika mereka berhenti mengkonsumsinya maka tubuhnya akan menderita berlebih secara fisik dan mereka harus memenuhi perasaan ketagihan itu.<br />
Bahaya narkoba diantaranya yaitu depresan, halusinogen, stimulan, dan adiktif. Semua itu menyebabkan kematian jika penggunaannya secara berlebihan. Tidak ada enaknya menggunakan narkoba karena mendekatkan diri kepada Allah akan lebih mententramkan hati daripada harus menggunakan narkoba hanya demi untuk mendapatkan ketentraman. Sebab utama masalah-masalah ini terutama karena pengaruh budaya Barat, budaya Timur setidaknya tidak separah ini.<br />
Banyak cara untuk kita menghindari terpengaruh berbagai kenakalan remaja yang semakin menggila. Diantaranya yaitu dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah, mendapatkan pendidikan yang benar dari orangtua dan usahakan selalu berada di lingkungan yang mendukung kita supaya tidak terjerumus berbagai macam pergaulan bebas, karena pergaulan bebas hanya dapat kita rasakan sesaat namun, akibat dari itu akan kita tanggung seumur hidup kita. Sebisa mungkin kita harus menghindarinya. Zaman globalisasi ini jika tidak dibekali iman dan pengetahuan yang kuat maka hancurlah sudah masa-masa remaja kita.</div>
<br />
<br />
Daftar Pustaka<br />
http://bahayamerokok.com/artikel-rokok/#more-110<br />
http://www.anneahira.com/narkoba/bahaya-narkoba.htm<br />
http://www.anneahira.com/narkoba/pecandu-narkoba.htm<br />
http://www.indonesiaheadlines.com/index.php?id=1262449starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-90116425694272003742012-11-16T10:56:00.001-08:002012-11-16T10:58:47.272-08:00Pidato Kepahlawanan<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
2010 </div>
Bismillahirrahmaanirrahim,<br />
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,<br />
<br />
Pertama, mari kita panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT., karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul bersama untuk memperingati Hari Pahlawan ini.<br />
<br />
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.<br />
<br />
Bapak dan Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman sekalian yang saya banggakan, hari ini saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan sesuatu hal mengenai kepahlawanan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.<br />
<br />
Sebagaimana kita ketahui, bangsa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, belum lagi oleh Jepang. Selama itu bangsa kita hidup di bawah tekanan, penindasan, dan ketidakberdayaan. Selama itu pula kita dibodohi dan ditipu. Bangsa kita dijadikan sebagai alat untuk memperbesar kekuasaan dan memupuk kekayaan penjajah. Sedangkan, bangsa pribumi hanya dijadikan pembantu dirumahnya sendiri, sungguh tragis namun, begitu hebatnya pahlawan bangsa ini sehingga akhirnya kita bisa terbebas dari penjajahan itu.<br />
<br />
Ingatkah kita bagaimana Indonesia bisa merdeka seperti sekarang ini? Tentu tidaklah mudah untuk menggapai kemerdekaan, semua bisa terwujud atas kerja keras pahlawan Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Dalam hal ini pahlawan yang dimaksud adalah pejuang yang dengan berani melawan penjajahan yang berkuasa saat itu, sampai mempertaruhkan nyawanya.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Dengan penjajahan demi penjajahan yang kita alami, maka lahirlah pejuang-pejuang dari berbagi daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945. Waktu itu Surabaya dalam keadaan kacau balau, suara meriam, jeritan, teriakan wanita dan tangisan anak-anak terdengar dimana-mana. Keringat dan darah yang bercucuran menandakan tidak ada lagi harapan yang harus diperjuangkan, namun dengan gagah berani dan semangat yang berkobar-kobar Bung Tomo terus-menerus menggerakkan semangat perjuangan melalui pidatonya. Bung Tomo adalah pejuang bernama asli Sutomo, yang lahir di Surabaya 3 Oktober 1920.<br />
<br />
Meski banyak pertumpahan darah yang terjadi semangat yang mereka miliki tidak pernah pudar, mati satu tumbuh seribu. Pahlawan yang gugur itu menjadi kusuma bangsa dan besar jasanya.<br />
<br />
Perjuangan para pahlawan tanpa kenal lelah, tanpa kenal letih, siang maupun malam tetap siap siaga menghalau serangan musuh yang selalu datang tiba-tiba dan mereka tidak pernah mengharapkan gaji atau imbalan apapun, yang mereka harapkan hanya satu yaitu Indonesia merdeka, terbebas dari penjajahan yang kejam tanpa kenal belas kasih.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Dapat kita bayangkan betapa beratnya perjuangan yang harus mereka lalui untuk melawan penjajahan itu namun, karena dengan tekad yang kuat mereka berhasil menumpas penjajah itu. Meskipun hanya berbekal bambu runcing yang merupakan senjata tradisional mereka mampu melawan penjajah yang menggunakan senjata modern dan merupakan senjata paling ampuh pada saat itu.<br />
<br />
Berbagai siasat dan strategi mereka lakukan demi melumpuhkan penjajahan yang semakin merajalela di bangsa ini, dan seperti kita ketahui mereka berhasil menumpas penjajah dari negara kita tercinta ini. Jika kita berada pada zaman dahulu, beranikah kita seperti mereka? Tentu, demi bangsa dan tanah air kita harus berani ikut berjuang.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Berkat perjuangan pahlawan itu, bangsa Indonesia akhirnya merdeka dengan dilandasi Proklamasi Kemerdekaan dan adanya Sumpah Pemuda yang berisi kebulatan tekad dalam tiga butir pernyataan yaitu, pada butir pertama, berupa pengakuan bahwa ribuan pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke merupakan satu kesatuan yang diberi nama tanah air Indonesia. Butir kedua, berupa pengakuan bahwa manusia yang mendiami ribuan pulau itu merupakan satu kesatuan yang bernama bangsa Indonesia. Butir ketiga, menyatakan menjunjung tinggi bahasa persatuan yang diberi nama bahasa Indonesia.<br />
<br />
Maka atas dasar semua itu pada tanggal 10 November itu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan setiap tahunnya.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Dalam memperingati Hari Pahlawan ini marilah sejenak kita renungkan dan ingat kembali sosok pahlawan Indonesia yang gagah berani maju ke medan tempur untuk mempertahankan kemerdekaan yang didamba-dambakan rakyat saat itu. Seperti saya katakan tadi pahlawan itu tidak hanya rela meninggalkan keluarga, harta, tenaga serta pikirannya, tetapi juga berani mempertaruhkan nyawanya.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Kita seharusnya bersyukur dan berterimakasih kepada pahlawan bangsa. Seperti kata Presiden Soekarno dalam pidatonya yaitu, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Apajadinya Indonesia jika sampai sekarang masih terus dijajah. Kita tidak mungkin bisa hidup bebas tanpa adanya pengorbanan pejuang-pejuang terdahulu. Sudahkah kita menunjukan rasa terimakasih kita untuk mereka?<br />
<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Kita selaku rakyat Indonesia yang baik maka mari kita teruskan perjuangan pahlawan dahulu, jangan sampai perjuangan yang sampai berkorbankan nyawa menjadii sia-sia saja. Karena ini negara kita maka kita wajib menjaganya serta melestarikannya.<br />
<br />
Untuk mewujudkan rasa syukur dan terimakasih kita banyak cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya terus berusaha belajar dengan baik untuk bisa menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang berilmu agar bangsa Indonesia tidak akan dijajah kebodohannya. Selain itu kita harus bisa menjaga adat dan budaya Indonesia jangan sampai budaya kita dijajah oleh budaya luar. Karena jika kita tidak mencintai budaya kita, siapalagi yang akan menjaga keberadaan budaya Indonesia. Jadi, untuk menyelamatkan bangsa kita dari penjajahan bukan hanya dengan pertempuran tetapi banyak cara yang bisa tempuh.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Satu hal yang sangat disayangkan sekarang ini yaitu semangat nasionalisme yang kurang begitu berperan. Contohnya saja, dengan ditetapkannya Hari Pahlawan seharusnya kita memperingati hari itu dengan khidmat dan penuh arti namun, buktinya banyak pemuda yang tidak tahu kapan Hari Pahlawan itu dan banyak yang menganggap hari itu tidak ada yang perlu dispesialkan.<br />
<br />
Teman-teman yang berbahagia,<br />
Marilah mulai dari sekarang kita selamatkan bangsa kita dari berbagai macam penjajahan yang bisa terjadi.<br />
<br />
Jika pemuda pemudi mempunyai tekad kuat untuk memajukan Indonesia maka, kita pasti bisa mempertahankan apa yang para pejuang pertahankan dizaman dahulu.<br />
<br />
Demikian, harapan dan ajakan yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi teman-teman umumnya dan bagi saya khususnya.<br />
<br />
Terimakasih atas perhatian teman-teman, lebih kurangnya saya mohon maaf.<br />
<br />
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.</div>
starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-50111915646730347852009-01-16T22:24:00.001-08:002012-11-16T07:27:55.967-08:00DiamkuDiam disini menunggu yang tak pasti<br />Menyakitkan...<br />Aku harus bangkit<br />Berjalan telusuri jalan hati…<br />Berjalan telusuri jembatan hati…<br />Berjalan telusuri hampanya hati…<br />Berjalan telusuri sebuah hati…<br />Diamku tak pernah pasti<br /><br />Aku mulai mencarinya<br />Mencari hati yang…<br />Jika hujan deras menyerangku dia melindungiku<br />Jika hatiku gundah dia menyejukkanku<br />Jika hatiku menangis dia menghiburku<br /><br />Dimanakah dia?<br />Kenapa dia tak mau menemuiku?<br />Kenapa dia tak bersamaku?<br />Meskipun…<br />Kau tahu aku disini…starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-2164075680953221822009-01-16T22:20:00.000-08:002012-11-16T07:28:31.293-08:00REMAJA BAIK?? SIAPA TAKUT!!<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER7%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Script MT Bold"; panose-1:3 4 6 2 4 6 7 8 9 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:script; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} @page Section1 {size:21.0cm 842.0pt; margin:99.25pt 99.25pt 96.4pt 99.25pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:730075262; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1530081064 67698699 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:64.05pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.05pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:1025135052; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1840210090 67698699 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:64.05pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.05pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l2 {mso-list-id:1203132938; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1255103078 1003406986 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:64.05pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.05pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l3 {mso-list-id:1552766620; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-680730914 67698699 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:64.05pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.05pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} @list l4 {mso-list-id:1574316494; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-179560474 67698699 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:64.05pt; mso-level-number-position:left; margin-left:64.05pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Wingdings;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Zaman sekarang remaja sudah tidak lagi bisa terkontrol emosi dan tingkahnya. Oleh karena itu, remaja cenderung menjadikan segala-galanya menjadi maunya sendiri. Sehingga kebanyakan malah salah arti dalam sikap, hal ini pula bisa menciptakan sikap remaja yang bebas yang berujung kenakalan remaja. Bicara tentang kenakalan, sebelumnya apa sih sebenarnya arti nakal??</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Nakal?? Em, suatu kata yang mengandung sebuah arti rumit. Mengapa?? Karena, kita tidak bisa menilai apakah seorang remaja itu nakal karena untuk menilai hal seperti itu tergantung orang melihat dari segi mana. Woow!! Rumit juga yah?? Tetapi, arti nakal sesungguhnya menurut saya yaitu, menyimpang dari aturan atau tata krama yang sudah biasa dikenal dilingkungan tempat bernaung. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span><span style=""> </span>Remaja?? Siapa sih remaja itu?? Yah, semua orang bisa mengatakan remaja pada dirinya sendiri, walaupun orang itu sudah menjadi ibu, karena itu hak dia. Tapi, bisa dibayangkan jika seorang ibu merasa remaja kembali mungkin orang akan menyangka dia seperti apa. Remaja itu, masa dimana kita mengekspresikan diri sendiri., dan juga masa dimana kita mulai mengenal rasa malu dengan lawan jenis. Masa mulainya pebertas, kata orang sunda sih “BEUGER”. Tapi, yang namanya remaja, belum bisa mengkondisikan dirinya untuk berprinsip, sehingga dalam perakteknya remaja itu masih labil pengaruh yang menjadi ikut-ikutan tanpa bisa membedakan dengan baik mana yang akan diikuti.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-US"><span style=""> </span>Ok!! Jadi, arti dari kenakalan remaja yaitu, suatu sikap yang dipandang buruk oleh orang lain baik buruk untuk dirinya, yang didukung penuh oleh sikap remaja yang masih labil sehingga mudah terbawa derasnya pergaulan yang menyimpang. Factor yang mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja diantaranya :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Lingkungan keluarga yang tidak harmonis</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Pergaulan tanpa batas mana yang baik dan tidak</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Jiwa remaja yang labil</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ø<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Ekonomi </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Jadi, kita harus pintar-pintar membawa diri dalam bergaul, apalagi sekarang zaman globalisasi dunia yang menggila. Adapun contoh kenakalan remaja dan akibatnya :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tawuran, yang dapat mengakibatkan nama baik sekolah dan keluarga kita rusak, belum lagi jika sampai mengorbankan tubuh kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Mabuk-mabukan, akibatnya tidak sadar diri, stres, kecanduan belum lagi merusak tubuh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Narkotika, akibatnya membuat kita tidak sadar, apalagi kecanduan, merusak sistim syaraf, bahkan menyebabkan kematian, dan dapat pula menyebabkan tindak kriminal untuk mendapatkan uang jika tidak punya uang untuk membeli obat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Seks bebas, akibatnya HIV AIDS, apalagi jika sampai terjadi derita 9 bulan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Merokok, akibatnya dapat merusak sistim syaraf dan tubuh, merusak gigi, dan jangan lupa loh!! Merokok juga dapat nengurangi umur.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 64.05pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Wingdings;" lang="EN-US"><span style="">Ä<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Serta tindak kriminal lainnya yang dapat menyebabkan hal yang lebih parah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Wow!! Akibatnya mengerikan sekali yah?? Butuh tantangan besar yang perlu dihadapi dalam kenakalan remaja. Makanya, jangan coba-coba melakukan kenakalan remaja, tanggungannya berat loh. He,,,!!</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Jika kita seorang siswa sekolahan, pasti akan ada suatu kinerja yang dapat menggirng kita ke jalan yang benar kembali. Tetapi, semua usaha yang dilakukan pihak sekolah ataupun keluarga tidak akan ada gunanya jika dalam diri kita masing-masing tidak tertanam suatu keinginan untuk menjadi remaja yang sewajarnya tanpa melakukan kenakalan. Yang paling penting yaitu, kita harus pintar-pintar dalam bergaul.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-US">Jadikanlah suatu kenangan dengan menjalani masa remaja yang baik, karena keindahan remaja kita itu akan menjadi sangat berarti dimasa yang akan datang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 37.4pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-US">AYO SEMANGAT!! REMAJA BAIK?? SIAPA TAKUT??</span></p> <span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";" lang="EN-US">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span lang="EN-US"><span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><b style=""><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></b></p> starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-64647908976877511542009-01-13T00:05:00.001-08:002012-11-16T07:27:55.968-08:00Aku & Bintang<span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Aku seperti bintang…<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kala dia terang orang-orang mengaguminya <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kal dia indah orang-orang tersenyum padanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kala dia berkedip orang-orang berbondong cerita padanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Namun…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kala dia redup orang-orang pergi meninggalkannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kala dia tersapu gelap malam orang-orang benci padanya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Kala dia menangis orang-orang mengacuhkannya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Aku seperti bintang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Menyakitkan jua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Namun aku berusaha terbang melayang bagai bulan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Yang terus memberi senyum agar bumi ini terang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US">Meskipun orang-orang tak menyadari hangat sinarnya<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Blackadder ITC";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-79573390686921172212009-01-12T23:59:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.970-08:00BUNDA<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Begitu memabukkan hidup bagimu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Begitu mengikis hidup bagimu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Kau telusurinya dengan sesak menerpa dada<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Hanya untuk menenteng hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Kau hidup untukku <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Kau beitu menghangatkanku<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Namun mengapa?<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Aku terlampau melangkahimu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Sekarang aku tahu cinta kasihmu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Yang tak terukir hanya oleh emas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Oh…. Bunda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Sekarang aku tersadar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Akan membuatmu melayang ke angkasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Hinggap disana<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Oh…. Bunda <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Peluklah anak bodohmu ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Seuntai maaf tak berarti<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Namun, aku tetap merintih<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Maafkan aku Bunda<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Untaian air mata meneters tak terasa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Bila kuputar waktu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Untaian seribu emas & permata tak membayar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Semua kesalahan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Anak bodohmu ini…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US">Ridhoilah maaf anakmu ini<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Sylfaen;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-1831917748885061012009-01-12T23:55:00.001-08:002012-11-16T07:27:55.962-08:00Biarkanlah…<p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Biarkan semua bayang hilang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Yang hanya tinggal di kenang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Biarkan pengorbanan ini bersarang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Yang hanya tinggal melayang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Namun…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Biarkan rasa ini tumbuh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Meski tak ada yang menabuh<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Biarkan sepi ini berlabuh <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Meski hati ini rapuh…<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Tanpa kecewa<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Hati takkan sakit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Tanpa sakit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Hati takkan hidup<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US">Karena semua pasti berakhir<span style=""> </span>menyakitkan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 48.9pt;"><span style="font-size: 14pt; font-family: "Book Antiqua";" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-10283589034318500372008-12-05T03:55:00.001-08:002012-11-16T07:27:55.961-08:00Muakku<span style="font-family: trebuchet ms;">Kut'lah muak akan semuanya<br />Kut'lah bosan akan semuanya<br />Kut'lah menyerah akan semuanya<br />Aku muak bagai kerikil yang terus diterjang mentari<br />Aku muak bagai kerikil yang slalu mengganjal<br />Aku ingin mencapai jalan berbatu pada sebuah lorong<br />Aku ingin dibangkitkan kembali<br />Namun, siapa yang mau meragahku?<br />Siapa yang mau?<br />Diam tak pernah pasti<br />Diam tak pernah terucap<br />Diam tak pernah berubah<br /></span>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-92016366538700620012008-12-05T03:41:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.991-08:00Pergi<span style="font-family: webdings;">Kau t'lah pergi tinggalkan kata yang tak terucap<br />Tak ingin kembali...<br />Kau t'lah pergi untaikan makna yang t'lah kuartikan<br />Tak ingin kembali...<br />Kau t'lah pergi lepaskan sayap kehidupanku<br />Tak bisa kuraih angkasa...<br />Kau t'lah pergi hilangkan hati yang t'lah memberi<br />Tak pernah menyesal...<br />Kau t'lah pergi hilangkan rasa yang t'lah menghias<br />Takkan berlari...<br />Kuingin rasakan semuanya kembali<br />Kurindukan hangatnya kasihmu<br />Kurindu candamu<br />Indahnya hatimu<br />Meski kini smuanya tingal hanya kenangan<br />Hanya masa yang tak terucap<br />Mulai ku sendiri mengukir masa yang t'lah lalu<br /></span>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-9214822576106584772008-12-05T03:33:00.001-08:002012-11-16T07:27:55.992-08:00Tak Pernah Pasti<span style="font-family: courier new;"><span style="font-family: verdana;"><span style="font-family: webdings;"><span style="font-family: georgia;">Diam disini menunggu yang tak pasti<br />Menyakitkan<br />Aku harus bangkit<br />Berjalan telusuri emper<br />Berjalan telusuri jalan<br />Berjalan telusuri jembatan<br />Berjalan telusuri sebuah hati<br />Diam tak pernah pasti<br /><br />Aku mulai mencarinya<br />Mencari hati yang<br />Jika hujan deras menyerangku dia melindungiku<br />Jika hatiku gundah dia menyejukkanku<br />Jika hatiku menangis dia menghiburku<br /><br />Dimanakah dia?<br />Kenapa dia tak mau menemuiku?<br />Kenapa dia tak mau bersama?<br />Meskipun...<br />Kau tau aku disini...<br /></span></span></span></span>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-43876875995578301292008-12-05T03:21:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.964-08:00Rindu<span style="font-family: trebuchet ms;"><span style="font-family: lucida grande;">Dada ini sesak ketika bulan membayangi</span><br /><span style="font-family: lucida grande;">Hati ini pilu ketika cahaya meremangi</span><br /><span style="font-family: lucida grande;">Namun, napas ini berhenti ketika buram langit menghantui</span><br /><span style="font-family: lucida grande;">Apakah yang kurasakan?</span><br /><span style="font-family: lucida grande;">Apakah yang kuinginkan?<br />Saat jemari mulai mengubah remangnya malam menjadi terang<br />Saat itulah detak jantung mulai meninggi<br />Meninggi seiring munculnya cahaya<br />Bagai bulan jatuh tak tertahankan<br />Seiring pula dengan alunan suara angin<br />Yang berbisik riang memanggil namanya dalam lamunanku<br />Yang semakin menusuk jantungku<br />Yang tak mamilikinya!!<br />Yang tak disisinya!!<br />Yang hanya memimpikannya dalam buaian bumi laksana hati<br />Kenapa diriku ini?<br />Tidakkah kau mendengar untaian hatiku?<br />Tidakkah kau rasakan rindunya hatiku?<br />Apakah kumampu mengangkatmu dari bayanng sanubari?<br />Mengangkatmu menjadi nyata yang kumiliki!!<br />Hingga tak ada lagi keremangan dalam hati<br />Yang menjadikan diriku tersiksa klarena merindu...<br /><br /></span><br /></span>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-44671698296928662142008-12-05T02:49:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.965-08:00Malam Buta<span style="font-family: georgia;"><span style="font-family: lucida grande;">Aku yang merenungi mimpi ditengah malam buta<br />Aku yang terbayang bintangku<br />Aku yang terbayang relungku<br /><span style="font-family: lucida grande;">Mengapa kuterus sendiri?<br />Andaikata takdir bisa kutawar dengan air mata<br />Mungkin kan kupilih hidup yang ramai,<br />bising seperti lonceng yang terus berdenting<br /><span style="font-family: lucida grande;">atau mungkin kan kupilih hidup yang pilu,<br />penuh tangis kesendirian<br />Yang menghantui tiap malam butaku<br />Sayang, takdir takkan brubah sehendak hati<br />Mungkin kukan terus hidup dalam pilu yang mendera<br />Walaupun itu yang terjadi tapi kukan sihir<br />Hidup yang pilu menjadi ramai,<br />karena malam yang buta akan bersorak<br />Dengan teriakan bintang!!<br />Kilauan merdu bulan!!<br />Dan hempasan angin yang bersenandung riang<br />Menemaniku dalam pilunya malam buta<br />Tanpamu!!<br /></span><br /></span></span><br /></span>starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-26389190869905810912008-11-21T23:59:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.963-08:00PerahukuPerahu rakit slalu berharap pada laut<br />Laut yang tak p[ernah pasti<br />Tak pasti kapan dia menjalankan perahu<br />Tak pasti kapan dia menghempaskan perahu<br />Mengapa nestapa mendera perahu ini?<br />Karena pasti suatu saat perahu ditendang oleh ombak<br />Ditendang karna benteng pertahanan perahu rapuh<br />Dikala itu laut mendekat merayu<br />Memberi kesyahduan perahu untuk berlabuh<br />Dengan penuh bangga diri dan penuh angan<br />Perahu percayakan dunia pada derasnya laut<br />Namunb harapan seluas angkasa itu punah<br />Laut sendiri yang telah membantainya<br />Laut byang tak punya malu<br />Laut yang tak punya hati malaikat<br />Laut yang memberi harapan syaitan<br />Perahu yang membawa angan kini telah tercerai-berai<br />Cinta yang tak pernah terbalas hingga akhir perjuangannya!!starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9113431863120044351.post-64856985554172884682008-11-21T23:38:00.000-08:002012-11-16T07:27:55.969-08:00Salah Apa?Ada yang berkata tanpa suara<br />Ada yang merintih tanpa tangis<br />Ada yang melayang tanpa takut<br />Ada yang bersedih tanpa duka<br />Apa yang terjadi?<br /><br />Ada yang hinggap pada madu<br />Ada yang merana di emper toko<br />Ada yang kosong ditengah hujan<br />Mengapa mereka ini?<br /><br />Ada yang hidup di lautan<br />Tanpa peduli yang di selokan<br />Ada yang makan buang ke jalan<br />Tanpa peduli yang mengikis sampah untuk bertahan<br />Bertahan perjuangkan nyawa<br />Bertahan menyembah Tuhannya<br /><br />Manusia berdasi tanpa tuhan<br />Manusia bersampah punya Tuhan<br />Mana yang palin kau sayangi Tuhan?<br /><br />Manusia berkursi merajai alam semesta<br />Dengan seribu satu cara ajaibnya<br />Manusia beremperan hanya pasrah<br />Mengumpulkan ibadah hingga sidasi menginjak hidupnya<br /><br />Kenapa tak adil seperti ini?<br />Kita hanya salah satu<br />Padahal dalam bahtera ini banyak mahluk Tuhan<br /><br />Tak maukah kau bersujud dan berbagi<br />Wahai dasi?starskuhttp://www.blogger.com/profile/07413507475006545253noreply@blogger.com0