Senin, 12 Januari 2009

BUNDA

Begitu memabukkan hidup bagimu

Begitu mengikis hidup bagimu

Kau telusurinya dengan sesak menerpa dada

Hanya untuk menenteng hidup

Kau hidup untukku

Kau beitu menghangatkanku

Namun mengapa?

Aku terlampau melangkahimu

Sekarang aku tahu cinta kasihmu

Yang tak terukir hanya oleh emas

Oh…. Bunda

Sekarang aku tersadar

Akan membuatmu melayang ke angkasa

Hinggap disana

Oh…. Bunda

Peluklah anak bodohmu ini

Seuntai maaf tak berarti

Namun, aku tetap merintih

Maafkan aku Bunda

Untaian air mata meneters tak terasa

Bila kuputar waktu

Untaian seribu emas & permata tak membayar

Semua kesalahan

Anak bodohmu ini…

Ridhoilah maaf anakmu ini

0 komentar: