Jumat, 16 November 2012

Pidato Kepahlawanan

2010
Bismillahirrahmaanirrahim,
    Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

    Pertama, mari kita panjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Allah SWT., karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul bersama untuk memperingati Hari Pahlawan ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.

Bapak dan Ibu guru yang saya hormati dan teman-teman sekalian yang saya banggakan, hari ini saya mendapat kesempatan untuk menyampaikan sesuatu hal mengenai kepahlawanan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

Sebagaimana kita ketahui, bangsa Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, belum lagi oleh Jepang. Selama itu bangsa kita hidup di bawah tekanan, penindasan, dan ketidakberdayaan. Selama itu pula kita dibodohi dan ditipu. Bangsa kita dijadikan sebagai alat untuk memperbesar kekuasaan dan memupuk kekayaan penjajah. Sedangkan, bangsa pribumi hanya dijadikan pembantu dirumahnya sendiri, sungguh tragis namun, begitu hebatnya pahlawan bangsa ini sehingga akhirnya kita bisa terbebas dari penjajahan itu.
   
Ingatkah kita bagaimana Indonesia bisa merdeka seperti sekarang ini? Tentu tidaklah mudah untuk menggapai kemerdekaan, semua bisa terwujud atas kerja keras pahlawan Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Dalam hal ini pahlawan yang dimaksud adalah pejuang yang dengan berani melawan penjajahan yang berkuasa saat itu, sampai mempertaruhkan nyawanya.

Teman-teman yang berbahagia,
Dengan penjajahan demi penjajahan yang kita alami, maka lahirlah pejuang-pejuang dari berbagi daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pertempuran di Surabaya tanggal 10 November 1945. Waktu itu Surabaya dalam keadaan kacau balau, suara meriam, jeritan, teriakan wanita dan tangisan anak-anak terdengar dimana-mana. Keringat dan darah yang bercucuran menandakan tidak ada lagi harapan yang harus diperjuangkan, namun dengan gagah berani dan semangat yang berkobar-kobar Bung Tomo terus-menerus menggerakkan semangat perjuangan melalui pidatonya. Bung Tomo adalah pejuang bernama asli Sutomo, yang lahir di Surabaya 3 Oktober 1920.

Meski banyak pertumpahan darah yang terjadi semangat yang mereka miliki tidak pernah pudar, mati satu tumbuh seribu. Pahlawan yang gugur itu menjadi kusuma bangsa dan besar jasanya.

Perjuangan para pahlawan tanpa kenal lelah, tanpa kenal letih, siang maupun malam tetap siap siaga menghalau serangan musuh yang selalu datang tiba-tiba dan mereka tidak pernah mengharapkan gaji atau imbalan apapun, yang mereka harapkan hanya satu yaitu Indonesia merdeka, terbebas dari penjajahan yang kejam tanpa kenal belas kasih.

Teman-teman yang berbahagia,
Dapat kita bayangkan betapa beratnya perjuangan yang harus mereka lalui untuk melawan penjajahan itu namun, karena dengan tekad yang kuat mereka berhasil menumpas penjajah itu. Meskipun hanya berbekal bambu runcing yang merupakan senjata tradisional mereka mampu melawan penjajah yang menggunakan senjata modern dan merupakan senjata paling ampuh pada saat itu.

Berbagai siasat dan strategi mereka lakukan demi melumpuhkan penjajahan yang semakin merajalela di bangsa ini, dan seperti kita ketahui mereka berhasil menumpas penjajah dari negara kita tercinta ini. Jika kita berada pada zaman dahulu, beranikah kita seperti mereka? Tentu, demi bangsa dan tanah air kita harus berani ikut berjuang.

Teman-teman yang berbahagia,
Berkat perjuangan pahlawan itu, bangsa Indonesia akhirnya merdeka dengan dilandasi Proklamasi Kemerdekaan dan adanya Sumpah Pemuda yang berisi kebulatan tekad dalam tiga butir pernyataan yaitu, pada butir pertama, berupa pengakuan bahwa ribuan pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke merupakan satu kesatuan yang diberi nama tanah air Indonesia. Butir kedua, berupa pengakuan bahwa manusia yang mendiami ribuan pulau itu merupakan satu kesatuan yang bernama bangsa Indonesia. Butir ketiga, menyatakan menjunjung tinggi bahasa persatuan yang diberi nama bahasa Indonesia.

Maka atas dasar semua itu pada tanggal 10 November itu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan setiap tahunnya.

Teman-teman yang berbahagia,
    Dalam memperingati Hari Pahlawan ini marilah sejenak kita renungkan dan ingat kembali sosok pahlawan Indonesia yang gagah berani maju ke medan tempur untuk mempertahankan kemerdekaan yang didamba-dambakan rakyat saat itu. Seperti saya katakan tadi pahlawan itu tidak hanya rela meninggalkan keluarga, harta, tenaga serta pikirannya, tetapi juga berani mempertaruhkan nyawanya.

Teman-teman yang berbahagia,
Kita seharusnya bersyukur dan berterimakasih kepada pahlawan bangsa. Seperti kata Presiden Soekarno dalam pidatonya yaitu, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati pahlawannya. Apajadinya Indonesia jika sampai sekarang masih terus dijajah. Kita tidak mungkin bisa hidup bebas tanpa adanya pengorbanan pejuang-pejuang terdahulu. Sudahkah kita menunjukan rasa terimakasih kita untuk mereka?


Teman-teman yang berbahagia,
Kita selaku rakyat Indonesia yang baik maka mari kita teruskan perjuangan pahlawan dahulu, jangan sampai perjuangan yang sampai berkorbankan nyawa menjadii sia-sia saja. Karena ini negara kita maka kita wajib menjaganya serta melestarikannya.

Untuk mewujudkan rasa syukur dan terimakasih kita banyak cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya terus berusaha belajar dengan baik untuk bisa menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang berilmu agar bangsa Indonesia tidak akan dijajah kebodohannya. Selain itu kita harus bisa menjaga adat dan budaya Indonesia jangan sampai budaya kita dijajah oleh budaya luar. Karena jika kita tidak mencintai budaya kita, siapalagi yang akan menjaga keberadaan budaya Indonesia. Jadi, untuk menyelamatkan bangsa kita dari penjajahan bukan hanya dengan pertempuran tetapi banyak cara yang bisa tempuh.

Teman-teman yang berbahagia,
Satu hal yang sangat disayangkan sekarang ini yaitu semangat nasionalisme yang kurang begitu berperan. Contohnya saja, dengan ditetapkannya Hari Pahlawan seharusnya kita memperingati hari itu dengan khidmat dan penuh arti namun, buktinya banyak pemuda yang tidak tahu kapan Hari Pahlawan itu dan banyak yang menganggap hari itu tidak ada yang perlu dispesialkan.

Teman-teman yang berbahagia,
Marilah mulai dari sekarang kita selamatkan bangsa kita dari berbagai macam penjajahan yang bisa terjadi.

Jika pemuda pemudi mempunyai tekad kuat untuk memajukan Indonesia maka, kita pasti bisa mempertahankan apa yang para pejuang pertahankan dizaman dahulu.

Demikian, harapan dan ajakan yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi teman-teman umumnya dan bagi saya khususnya.

Terimakasih atas perhatian teman-teman, lebih kurangnya saya mohon maaf.

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

0 komentar: