Jumat, 16 November 2012

Menyayangi Kelinci


Ketika Andi ulang tahun yang kesembilan ayahnya membelikaan Andi dua ekor kelinci. Ayahnya berpesan agar Andi merawat kelinci-kelincinya dengan baik. Ayah andi berkata “Andi, kelinci ini hadiah ulang tahun kamu, Ayah membelikannya supaya kamu bisa belajar merawat hewan peliharaan. Jaga baik-baik kelincinya iya!” Andi pun menjawab “Iya ayah, Andi akan belajar merawatnya, terima kasih ayah.” Kelinci itu pun Andi simpan di kandangnya.
Setiap pulang sekolah sampai sore Andi rajin merawat dan bermain dengan kelincinya. Bahkan dia memberi nama kelincinya itu, “Kamu aku beri nama manis karena bulu kamu putih bersih,, nah kalau kamu aku beri nama belang karena bulu kamu warnanya coklat dan putih.” sambil mengelus kedua kelincinya. Biasanya dia mengajak kelincinya bermain di halaman rumahnya, kemudian setelah sore hari dia memasukkan lagi kelincinya ke kandang tanpa lupa memberi makan kelincinya. Dia juga sering mengajak teman-temannya untuk bermain bersama kelinci di rumahnya hingga sore hari. Setelah malam tiba dia pun belajar kemudian tidur agar besok tidak kesiangan sekolah. Namun, lama-lama Andi malas merawat dan bermain dengan kelincinya. Bahkan yang selalu memberi makan kelincinya ibunya, itu pun kalau ibunya tidak sibuk mengurus rumah. Kandang kelincinya pun tidak pernah Andi bersihkan lagi.
Suatu hari setelah pulang sekolah Andi mengajak teman-temannya bermain kelereng di halaman rumahnya. Karena malas memberi makan kelincinya, maka Andi mengeluarkan kelinci dari kandangnya sambil berkata, “Manis, belang kalian cari rumput-rumput saja sendiri di halaman rumahku, nanti kalau sudah kenyang kembali lagi ke kandang kalian.” kelinci-kelinci itu pun berlarian senang keluar kandangnya yang bau dan kotor.
Karena sudah kelaparan kelinci-kelinci itu pun berlarian mencari makanan dan minum. Andi dan temannya yang sedang bermain kelereng merasa terganggu oleh kelinci yang berlarian kesana-kesini, sehingga dia melempari kelincinya dengan kelereng. Namun Yanto temannya melarangnya “Andi sudah jangan dilempari kelereng, kasihan kelincinya.” Andi pun menjawab, “ Aaahh sudah biarkan saja, salah siapa mengganggu kita sedang bermain.” Yanto pun membela kelinci Andi itu, “Tapi kan kelinci itu tidak mengerti kalau mereka mengganggu, mungkin kelinci itu kelaparan.” Andi dan teman-temannya pun melanjutkan bermain kelereng sampai sore hari. Setelah sore hari mereka pulang ke rumahnya masing-masing dan Andi pun masuk ke rumah, dan sore itu Andi lupa memasukkan kelincinya ke kandangnya lagi.
Pagi harinya ayah Andi bertanya tentang kelinci-kelinci Andi, “Andi, apa kamu tidak lupa merawat kelinci setiap hari?” Andi pun menjawab dan berbohong “Iya ayah, Andi selalu merawatnya.” lalu dia berangkat ke sekolah. Siangnya sepulang dari sekolah Andi teringat ucapan ayahnya tentang kelincinya, lalu dia bergegas melihat kelinci ke kandangnya. Namun setelah dilihat ternyata kelincinya tidak ada di kandangnya. Dia bertanya kepada ibunya “Ibu kelinci-kelinci Andi kemana?” ibunya pun menjawab “Ibu tidak tau nak, apa kemarin kamu sudah memasukkannya ke kandang lagi?” Andi pun tersadar kalau dia lupa memasukkan kelincinya, dia bergegas keluar rumah untuk mencari kelincinya.
Setelah berjalan melewati beberapa rumah Andi melihat kedua kelincinya di halaman rumah Dinda sedang memakan wortel yang diberikan Dinda. Andi meendekatinya dan berkata “Dinda itu kan kelinciku kenapa ada di rumahmu?” Dinda menjawabnya “Ohh jadi ini kelinci kamu Andi? Kemarin sore aku melihat kelinci-kelinci ini sedang memakan rumput di depan rumahku, jadi aku membanya masuk dan memberinya makan.” Dinda pun berkata lagi, “Kenapa kelinci ini kabur dari rumah kamu?” Andi menjelaskan kejadian kemarin sore. “Ooohh pantas saja kelinci kamu pergi, karena kelaparan dan karena kamu malas memberinya makan serta membersihkan kandangnya. Kelinci kan juga makhluk hidup Andi, harus dirawat dan jangan sampai kelaparan. Apalagi kandangnya jangan sampai kotor supaya kelinci ini bisa betah bermain di kandangnya. Andi mendengarkan saran Dinda dan berkata “Iya Dinda sekarang aku mengerti kalau kita harus benar-benar merawat dan menyayangi binatang peliharaan kita. Terima kasih iya Dinda sudah merawat kelinciku dari kemarin sore.” Dinda memberikan kelinci itu pada Andi “Iya Andi sama-sama, sekarang kamu bawa pulang kelincimu dan rawat dengan baik jangan sampai malas lagi iya.”
Andi pulang ke rumahnya dan memberi kelincinya makan serta dia membersihkan kandangnya. Sorenya dia berkata pada ayahnya kalau tadi pagi dia berbohong berkata selalu rajin merawat kelincinya dan menceritakan kejadian hilangnya kelinci hadiah dari ayahnya itu. Ayahnya pun berkata, “Naah setelah kejadian ini Andi jangan malas lagi merawat kelinci-kelinci kamu, karena kan kamu sudah berjanji akan merawat kelinci dan berarti itu sudah menjadi tanggung jawab kamu untuk merawatnya.” Andi mendengarkan perkataan ayahnya dan berkata “Iya ayah mulai sekarang Andi akan rajin merawatnya. Ayahnya berkata lagi, ”Nanti ayah dan ibu membantu kamu merawatnya iya nak.” Dari sejak itu Andi tidak malas lagi merawat kelinci-kelincinya, dan dia pun sangat menyayangi kelincinya itu.

Oleh Winda Puspita Sari

0 komentar: